Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pupuk Indonesia Dukung Reaktivitasi Pabrik PIM-1 Guna Tingkatkan Kapasitas Produksi Pupuk Nasional

Pupuk Indonesia Dukung Reaktivitasi Pabrik PIM-1 Guna Tingkatkan Kapasitas Produksi Pupuk Nasional Kredit Foto: Pupuk Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mendukung program reaktivasi pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), yaitu pabrik PIM-1 sebagai upaya peningkatan kapasitas produksi pupuk nasional.

SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan reaktivasi tersebut tidak mungkin terlaksana tanpa dukungan Kementerian ESDM dan SKK Migas. 

"Kementerian ESDM sudah menyiapkan pasokan LNG untuk melancarkan reaktivasi PIM-1. Pabrik ini sudah 10 tahun lebih mati, dan akhirnya pada bulan Februari lalu pabrik ini bisa dihidupkan kembali. Ini tentunya sebuah usaha yang luar biasa, apalagi di saat terjadinya krisis energi dunia yang mana tentunya ada sektor lain yang menjadi prioritas kebutuhan energi", kata Wijaya, di Jakarta (14/3/2022).  

Baca Juga: Dukung Talenta Perempuan dan Generasi Muda, Pupuk Indonesia Luncurkan Srikando BUMN dan BUMN Muda

Ia menambahkan bahwa agar PIM-1 bisa terus beroperasi ke depannya, dibutuhkan pasokan gas yang cukup dan Pupuk Indonesia maupun PIM terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. 

“Pihak ESDM sudah mengupayakan kargo LNG agar PIM-1 bisa hidup kembali. Hal ini kami sadari butuh proses dan perlu waktu, tapi kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan kepada industri pupuk sehingga kami bisa mengoperasikan lagi PIM-1”, kata Wijaya. Pemerintah sendiri sudah mengalokasikan lima kargo LNG untuk pengoperasian PIM-1 tersebut.

Baca Juga: Perketat Pengawasan Pupuk Bersubsidi, Pupuk Indonesia Gandeng Kejaksaan Tingggi Sulawesi Selatan

PT PIM sendiri saat ini mengoperasikan dua pabrik urea, yaitu PIM-1 dan PIM-2. Produsen pupuk yang berbasis di Lhoksemauwe ini berhasil melakukan reaktivasi pabrik amoniak PIM-1 pada akhir Januari lalu, yang dilanjutkan dengan hidupnya lagi pabrik urea pada awal Februari. 

Pabrik ini mempunyai kapasitas produksi 570 ribu ton per tahun dan sempat tidak beroperasi selama 10 tahun karena kendala pasokan gas dan faktor teknis lainnya. “Dengan beroperasinya pabrik ini, kami sebagai holding optimis PT PIM akan dapat memenuhi target produksinya”, kata Wijaya. Saat ini, PIM-1 sendiri kembali dimatikan sementara untuk melanjutkan proses perbaikan dan perawatan sambil menunggu kargo LNG berikutnya.

Wijaya juga menegaskan bahwa selain PIM-1, PT PIM juga mempunyai pabrik PIM-2 yang saat ini beroperasi lancar dengan pasokan gas yang memadai. “Jadi operasional pabrik berjalan baik dan pasokan pupuk untuk wilayah tanggung jawab PT PIM tetap terjaga dengan jumlah stok yang cukup.”, kata Wijaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: