Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuntungan Perusahaan Milik Prajogo Pangestu Tumbuh Tiga Kali Lipat Sepanjang Tahun 2021

Keuntungan Perusahaan Milik Prajogo Pangestu Tumbuh Tiga Kali Lipat Sepanjang Tahun 2021 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatatkan kenaikan laba bersih hingga tiga kali lipat sepanjang tahun 2021. Laba bersih TPIA tumbuh 195% dari US$51,5 juta pada tahun 2020 menjadi US$152 juta pada tahun 2021. 

Pertumbuhan positif juga ditorehkan pada pos pendapatan, di mana nilainya meningkat 43% dari US$1,81 miliar per Desember 2020 menjadi US$2,58 miliar per Desember 2021. Hal tersebut ditopang oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semua produk perusahaan.  Baca Juga: Pendapatan Tumbuh, Smartfren Pangkas Rugi dari Triliunan Rupiah Jadi Rp435 Miliar!

Direktur TPIA, Suryandi, mengungkapkan bahwa tahun 2021 merupakan tahun yang penting bagi TPIA. Meski pandemi, TPIA mampu mencatatkan kinerja keuangan yang solid dalam lingkungan yang dinamis.

"Kami sangat senang mengumumkan kinerja yang solid dalam lingkungan yang dinamis. TPIA berhasil mempertahankan kelangsungan usaha, mencapai keunggulan operasional, dan ketahanan finansial yang berkelanjutan," pungkasnya, Selasa, 15 Maret 2022. 

Ia menambahkan, sepanjang tahun 2021 TPIA mempertahankan standar operasional dan keselamatan yang tinggi, dengan pelaksanaan pengurangan biaya struktural yang efektif melalui transformasi digital. TPIA juga telah meningkatkan profil jatuh tempo utang perusahaan, mengoptimalkan struktur modal, dan mengurangi biaya bunga rat-rata tertimbang, serta mengakhiri tahun dengan kas dan setara kas senilai US$2,02 miliar pada 2021.

Bukan hanya itu, TPIA juga mencapai banyak tonggak penting untuk pengembangan kompleks petrokimia kedua (CAP 2), termasuk menetapkan investor strategis yang dipilih setelah proses seleksi yang ketat dan komprehensif, serta melaksanakan Penawaran Umum Terbatas senilai US$1,1 miliar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kami akan terus melanjutkan pengembangan kompleks CAP 2 kami untuk mencapai pertumbuhan transformasional, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami dan perekonomian Indonesia," katanya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: