Jokowi Digas Ketua MUI Sumbar Gegara Ritual Kendi: Bertentangan dengan Akidah Tauhid Kita!
Terpisah, Ketua Persatuan Dukun Nusantara Gus Abdul Fata menilai, ritual ini tidak boleh boleh dianggap enteng, kegiatan yang kental dengan mistis seperti ini juga kerap dilakukan sejumlah tokoh pada masa lampau. Ritual semacam ini kata dia harus dilakukan setiap 100 tahun sekali, dan 2022 adalah waktu yang tepat menggelar acara itu.
“Kayak Syeh Subakir itu dulu, biar tentram negeri ini ada sesuatu yang ditanam. Dan prosesi itu harus ada pembaharuan selama 100 tahun sekali. Saya kira yang tepat adalah Pak Jokowi. Karena prosesi pembaharuan ini dilakukan 100 tahun sekali. Mungkin 100 tahun lagi juga akan ada tokoh seperti Pak Jokowi,” kata Abdul Fata ketika dikonfirmasi wartawan Rabu (16/3/2022).
Biar bagaimanapun juga kata Abdul Fata, kehidupan manusia bergandengan dengan alam supranatural. Sehingga, diperlukan keselarasan dan harmonisasi antara alam milik manusia dan alam yang lain.
“Sudah pasti karena memang kita hidup berdampingan dengan alam supranatural. Dan ada yang membersamai kita. Dan itu perlu kita menghormati, sehingga muncul harmonisasi alam dan cita-cita memperbarui semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti