Mau Cuan Mengalir dari Bitcoin? Investor Wajib Pahami ini Dulu ya
Peluang investasi Bitcoin sangat menjanjikan di era ini. Sebab kripto dengan kapitalisasi terbesar itu punya pergerakan yang dinamis. Namun sebelum memulai, sebaiknya pahami dulu cara trading Bitcoin agar cuan terus mengalir.
Mata uang kripto Bitcoin kini memang kian populer dan semakin digandrungi seiring perkembangan kecanggihan teknologi. Ada banyak alasan seseorang memilih berinvestasi di bitcoin.
Namun, alasan yang umum dan utama biasanya adalah nilai tukarnya yang menggiurkan. Untuk investor pemula yang ingin terjun ke dunia transaksi mata uang digital, langkah atau cara trading Bitcoin dari nol wajib hukumnya untuk diketahui.
Saat ini saja, Rabu (16/3/2022) kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) tersebut berada di posisi level harga USD 39.633,85 per koin atau setara Rp 566,9 juta (asumsi kurs Rp 14.305 per dolar AS). Harga bitcoin (BTC) menguat sebesar 1,89 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,84 persen dalam sepekan. Baca Juga: Bitcoin Naikan Volatilitas Mingguan, Kenaikan Suku Bunga Disebut Sebagai Pemicunya
Sementara kripto terbesar kedua ialah Ethereum (ETH). Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua setelah sempat melemah beberapa hari terakhir, pagi ini terlihat mulai kembali naik. Dalam 24 jam terakhir, harga Ethereum naik sebesar 3,00 persen dan 2,42 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.629,34 per koin.
"Untuk investor pemula, saya pikir mereka harus memastikan terlebih dahulu bahwa mereka bertransaksi di pedagang fisik aset kripto yang terpercaya dan sudah terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Komoditi Berjangka)," ujar CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangan di Jakarta, Rabu (16/3/2022).
Selain itu, berikut ini cara aman mendapatkan cuan dari Bitcoin, meski Anda masih awam dalam dunia trading seperti dilansir dari The Times.
1. Pahami Risiko
Sebelum memutuskan berinvestasi baik dalam Bitcoin maupun mata uang kripto lainnya, penting untuk mempelajari dan memahami risiko masing-masing. Bagi pemula, aset Bitcoin dinilai lebih pas karena memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan lebih mapan.
Walau terbilang fluktuatif namun kerangka peraturannya lebih jelas dibandingkan aset uang digital lainnya. Hal ini tentu membantu meminimalisir risiko di masa depan. Terlebih, Bitcoin merupakan aset kripto paling likuid, jadi mudah untuk diperjual-belikan. Meski begitu, Anda tetap harus mengatur batas, jangan sampai nilai investasi lebih besar dari kemampuan Anda.
2. Jangan Beli Hanya Saat Harga Turun
Banyak yang beranggapan untuk sukses trading Bitcoin Anda harus menerapkan prinsip buy low dan sell high. Hal ini supaya Anda bisa untung alias bisa meraup banyak cuan. Padahal tidak selalu seperti itu.
Ada kalanya harga Bitcoin yang turun karena alasan tertentu yang berkaitan dengan kondisi pasar. Agar cuan, Anda bisa memulai trading Bitcoin dengan nominal kecil. Kemudian tingkatkan nominal uang yang diperdagangkan secara bertahap saat profit sudah meningkat.
3. Lihat Prospek Jangka Panjang
Buat Anda yang masih pemula, sebaiknya jangan dulu trading Bitcoin harian. Mengingat sifat Bitcoin yang mudah berubah, sehingga harganya bisa naik dan turun drastis dalam beberapa hari.
Tentu melihat kondisi ini, trader pemula seringkali terjebak dalam kasus 'panic buying' dan 'panic selling'. Apalagi jika harga Bitcoin turun secara tiba-tiba. Untuk itu sebagai permulaan Anda bisa mencoba investasi Bitcoin untuk jangka panjang. Baca Juga: Dulu Benci Bitcoin, Miliarder Investor Ini Kini Masukkan Aset Kripto Jadi Strategi Investasi
4. Aktifkan Fitur Beli Otomatis
Bagi pemula mungkin akan kesulitan membaca pergerakan pasar. Termasuk juga Anda yang mungkin tak tahu ke arah mana Bitcoin akan bergerak dan bingung menentukan entry level. Namun, sekarang tidak perlu khawatir lagi. Sebab beberapa platform exchange menyediakan fitur beli berulang secara otomatis.
5. Manajemen Risiko dengan Diversifikasi Aset Kripto
Bicara soal investasi pasti Anda pernah mendengar istilah jangan menaruh telur dalam keranjang yang sama. Hal ini berlaku juga untuk aset cryptocurrency. Alih-alih menaruh semua uang dalam 1 aset, sebaiknya lakukan diversifikasi portfolio.
Diversifikasi portofolio artinya Anda memasukkan uang ke aset kripto berbeda, tidak hanya Bitcoin. Tak hanya berpotensi mendatangkan untung maksimal, strategi ini dinilai bisa mengurangi risiko sehingga Anda memiliki cadangan jika ada satu aset yang performanya turun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman