Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Demokrat: Cebong-Kadrun Tak Relevan Jadi Alasan Tunda Pemilu

Orang Demokrat: Cebong-Kadrun Tak Relevan Jadi Alasan Tunda Pemilu Kredit Foto: Sufri Yuliardi

"Jadi tak ada satu pun argumentasi LBP yang kuat dan bisa diterima. Lebih baik LBP fokus dengan tupoksinya dan mempertanggung jawabkan hengkangnya Soft Bank yang hengkang dari investasi IKN (Ibu Kota Negara)," tutur dia.

Sebelumnya, Luhut melalui siaran Youtube Deddy Corbuzier, menyebut memilki big data aspirasi masyarakat di media sosial terkait pemilu 2024. Dirinya mengeklaim memiliki 110 juta big data dari berbagai media sosial.

Baca Juga: Sudah Ada Wargamu Masuk Liang Kubur Gegara Masalah Minyak Goreng Pak Jokowi, Tolong Anda Evaluasi!

"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," kata Luhut.

Dari data itu, Luhut menjelaskan, masyarakat kelas menengah ke bawah ingin kondisi sosial politik yang tenang serta menginginkan agar kondisi ekonomi ditingkatkan. Selain itu, masyarakat juga tidak ingin politik ke depan seperti suasana pada Pemilu 2019 lalu.

"Kalau menengah ke bawah ini, itu pokoknya pengin tenang, ingin bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin. Kemarin kita kan sakit gigi dengan kampret-lah, cebong-lah, kadrun-lah, itu kan menimbulkan tidak bagus. Masa terus-terusan begitu," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: