Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taipan China Makin Sengsara, 3 Miliarder Ini Kehilangan Rp235 Triliun dalam Satu Hari!

Taipan China Makin Sengsara, 3 Miliarder Ini Kehilangan Rp235 Triliun dalam Satu Hari! Ma Huateng, pendiri Tencent. | Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi jual besar-besaran di pasar saham Hong Kong telah menghapus total USD16,4 miliar (Rp235 triliun) dari kekayaan tiga miliarder China hanya dalam satu hari. Mereka adalah pendiri Tencent Ma Huateng, Ketua Nongfu Spring Zhong Shanshan dan Co-chairman Country Garden Holdings Yang Huiyan.

Bos Tencent Ma Huateng telah kehilangan kekayaan USD6,1 miliar (Rp87,5 triliun), disusul oleh Zhong Shanshan kehilangan USD5,6 miliar (Rp80 triliun) dan Yang Huiyan USD4,7 miliar (Rp67 triliun).

Kekayaan bersih mereka anjlok di tengah kekalahan bersejarah di Hong Kong, di mana indeks acuan Hang Seng jatuh ke level terendah setidaknya enam tahun kurang dari 20.000 poin pada hari Selasa.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Brian Armstrong, Pendiri Coinbase, Miliarder yang Kaya Raya Berkat Kripto

Melansir Forbes di Jakarta, Jumat (18/3/22) segudang faktor memukul perusahaan mereka dan perusahaan lain yang terdaftar di pusat keuangan Asia.

Indikasi Federal Reserve AS tentang beberapa kenaikan suku bunga tahun ini telah menyebabkan peningkatan arus keluar modal, sementara prospek ekonomi China yang melemah di tengah pembatasan Covid-19 memberikan banyak kerugian pada pendapatan dan pertumbuhan.

Tambahan tantangan makro ini adalah kesengsaraan peraturan dan meningkatnya kekhawatiran atas situasi di Ukraina. Investor khawatir hubungan China yang lebih dekat dengan Rusia dapat menyebabkan sanksi ekonomi dari Barat. Banyak laporan menunjukkan kemungkinan kesediaan negara itu untuk memberikan bantuan militer termasuk drone dan rudal darat ke udara untuk Rusia.

Meskipun Beijing telah mengabaikannya sebagai disinformasi, Menteri Luar Negeri Wang Yi secara eksplisit mengatakan China tidak ingin sanksi terkait Rusia mempengaruhi dirinya sendiri, hubungan negara yang memburuk dengan AS masih membayangi perusahaan yang terjebak di tengah-tengah gejolak itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: