Malang Betul Rakyatnya Pak Jokowi Soal Minyak Goreng... Murah Jarang, Mahal 'Berceceran'
Namun, Lutfi tidak menyerah. Dia telah memberikan data tersebut kepada Polri dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan. "Pelajaran yang kami dapat di sini adalah, ketika harga berbeda melawan pasar segitu tinggi, dengan permohonan maaf Kementerian Perdagangan, tidak bisa mengontrol. Karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," sesal Lutfi.
Lalu, kenapa saat ini para produsen migor ramai-ramai menaikkan harga di kisaran angka yang sama? Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Guntur Saragih menjelaskan, karena pelaku usaha sudah punya hitungan yang sama. “Itu pasti perspektif pelaku usaha," ucapnya, kemarin.
Baca Juga: DPR Sudah Meledak-ledak Soal Minyak Goreng, Mendag Lutfi Akhirnya Buka Suara: Saya Akan Jelaskan...
Dia melanjutkan, harga migor murah sebelum rapat terbatas di Istana merupakan bentuk intervensi Kemendag ke pasar. Saat itu, Pemerintah berusaha melindungi kelompok masyarakat tertentu. Hanya saja, instrumen ini tidak sejalan dengan mekanisme pasar.
Guntur melihat, kebijakan HET, Domestic Market Obligation (DMO), dan Domestic Price Obligation (DPO) tidak berjalan sesuai yang diharapkan Pemerintah. Karena, kebijakan tersebut bertentangan dengan kalkulasi bisnis pelaku usaha.
"Kebijakan DMO dan DPO pada praktiknya tidak terjadi. Instrumen yang kemarin itu tidak bisa mewujudkan keinginan untuk bisa memberikan harga yang terjangkau untuk kelompok masyarakat yang ingin disasar," pungkasnya. [MEN]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto