Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Jabar Catat! BPS Akan Lakukan Sensus Penduduk Mulai Mei 2022

Warga Jabar Catat! BPS Akan Lakukan Sensus Penduduk Mulai Mei 2022 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

BadanĀ Pusat Statistik (BPS) akan melakukan Sensus Penduduk (SP) long form pada Mei-Juni 2022. Sensus ini merupakan lanjutan dari Sensus Penduduk yang sudah digelar pada 2020 lalu.

Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan bahwa SP2020 lanjutan merupakan rangkaian dari agenda besar Sensus Penduduk 2020 di Indonesia.

Baca Juga: BPS Jabar: Kebijakan Pemda Harus Berdasarkan Data Akurat!

"SP2020 lanjutan ini nantinya akan menghasilkan karakteristik penduduk dan perumahan, serta parameter demografi yang lebih lengkap, mencakup fertilitas, mortalitas, dan mobilitas," kata Dyah kepada wartawan usai Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan Provinsi Jawa Barat di Bandung, Jumat (18/3/2022).

SP2020 lanjutan merupakan benchmark indikator kependudukan Indonesia, serta potret demografi Indonesia setelah melewati gelombang ke-2 pandemi Covid-19. Ada pula evaluasi capaian pembangunan di bidang kependudukan pada SDGs dan RPJMD, serta dasar penentuan kebijakan pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

"Dalam mencapai misi besar ini, BPS Jawa Barat nanti akan menurunkan 6.501 petugas yang akan menyasar sampel sebanyak 527.456 rumah tangga, dan akan berlangsung selama 1,5 bulan, dari Mei sampai Juni," jelasnya.

Data yang sudah dikumpulkan tidak akan bermakna jika tidak dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan dan dasar pengambilan kebijakan.

Kepala BPS Jabar juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat untuk berpartisipasi dalam Sensus Penduduk 2020 lanjutan.

Baca Juga: BPS: Ekspor Pertanian Januari Februari 2022 Tumbuh 11,45 Persen

"Bersama, kita hasilkan data berkualitas dan memanfaatkannya sebagai pijakan dalam merencanakan, memonitor dan mengevaluasi kinerja pembangunan. Karena data mencerdaskan bangsa," ungkapnya.

Adapun, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jabar Dewi Sartika mengatakan, Pemprov Jabar menginginkan data kependudukan Jabar dapat segera diperoleh se-update mungkin, agar ada kemudahan dalam memetakan persoalan yang timbul dengan bentuk solusi yang dihadirkan.

"Sensus penduduk kan 10 tahun sekali, dan dengan saat ini akan banyak perubahan dan kebijakan yang dihasilkan dari sensus tahun 2020 lalu. Nah ini merupakan sensus penduduk lanjutan dari sensus 2020 yang harus terhenti karena pandemi Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga: Kemenkop-UKM Teken Kerja Sama dengan BPS, Perkuat Basis Data Tunggal Koperasi dan UMKM

"Ini keputusan Nasional, dan kita sangat menunggu hasil dari sensus penduduk 2020 yang sudah mulai disosialisasi," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi menambahkan data kelahiran dan kematian penting keberadaannya dalam pelaksanaan program kesehatan.

"Berbagai regulasi dan program intervensi digulirkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," ujarnya.

Seperti diketahui, Sensus Penduduk 2020 mencatat penduduk Jawa Barat pada bulan September 2020 sebanyak 48,27 juta jiwa. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak tahun 2010, jumlah penduduk Jawa Barat mengalami penambahan sekitar 5,2 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 0,44 juta setiap tahun.

Baca Juga: Januariā€“April 2022, BPS Sebut Produksi Padi Akan Meningkat 7,7 Persen

Sementara itu, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat sebesar 1,11 persen per tahun. Terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,5 persen poin jika dibandingkan dengan periode 1971-1980 yang sebesar 2,61 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: