Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Kamar Dagang El Salvador: Adopsi BTC pada Sektor Bisnis Masih Lambat

Survei Kamar Dagang El Salvador: Adopsi BTC pada Sektor Bisnis Masih Lambat Kredit Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis di El Salvador lambat mengadopsi Bitcoin (BTC) sejak negara itu terkenal mengakui aset digital sebagai alat pembayaran yang sah pada September 2021, menurut survei terbaru oleh Kamar Dagang Salvador.

Dari 337 perusahaan yang disurvei antara 15 Januari dan 9 Februari 2022, hanya 14% yang mengatakan mereka telah bertransaksi di BTC sejak Undang-Undang Bitcoin mulai berlaku. Lebih dari 90% perusahaan menunjukkan bahwa adopsi Bitcoin di negara ini memiliki sedikit dampak pada penjualan mereka.

Baca Juga: Seorang Mantan Hacker Klaim Punya $7 Miliar BTC, Fakta Atau Fiktif?

Tujuh puluh satu persen dari perusahaan yang disurvei adalah usaha mikro atau kecil, tiga belas persen diklasifikasikan sebagai usaha menengah, dan enam belas persen adalah perusahaan besar.

Melansir dari Cointelegraph, Senin (21/03), sementara tingkat adopsi yang rendah mungkin tampak mengecewakan di permukaan, El Salvador telah berada di standar dolar Amerika Serikat sejak 2001.

Berbeda dengan mata uang negara berkembang lainnya, media pertukaran utama El Salvador tidak rentan terhadap volatilitas nilai tukar. Bahkan, di lingkungan ini lebih dari satu dari sepuluh bisnis di negara ini melaporkan penggunaan Bitcoin selama periode lima bulan.

Presiden Salvador Nayib Bukele telah menempatkan Bitcoin di dekat pusat strategi pertumbuhan ekonominya bahkan ketika lembaga-lembaga seperti Dana Moneter Internasional dan Moody's Investors Service telah memperingatkan agar tidak merangkul cryptocurrency. Pada bulan Januari, analis Moody Jaime Reusche berpendapat bahwa langkah Bitcoin Bukele dapat merusak prospek kredit kedaulatan negaranya.

Namun demikian, El Salvador bergerak maju dengan strategi kriptonya dengan menerbitkan obligasi Bitcoin senilai 1 miliar dolar. Juga dikenal sebagai Volcano Bonds, hasil penjualan akan digunakan untuk mendanai Bitcoin City, kota metropolitan yang berfungsi penuh yang akan memanfaatkan energi panas bumi untuk menambang aset digital.

Untuk diketahui, Bukele telah dijadwalkan untuk berbicara pada konferensi Bitcoin 2022 mendatang, di mana ia telah menjanjikan "kejutan besar".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: