Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Penjelasan Buya Yahya dalam Pandangan Islam: Haram!

Heboh Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Penjelasan Buya Yahya dalam Pandangan Islam: Haram! Kredit Foto: Twitter/MotoGP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hegemoni pagelaran MotoGP di Mandalika kemarin masih terasa sampai saat ini. Terdapat hal menarik dalam pagelaran balapan motor ini.

Diharapkan fokus pada balapan yang tersaji, justru aksi pawang hujan di sirkuit menjadi sorotan tajam.

Alih-alih menahan hujan deras sebelum balapan dimulai, pawang tersebut malah “pamer” ritual saat hujan turun. Sontak tak sedikit yang menganggap jasa pawang ini gagal karena nyatanya hujan deras mengguyur hingga jadwal balapan sempat tertunda.

Hujan kritik pun menyasar penyelenggara yang dianggap masih saja menggunakan hal klenik di ajang yang sangat berkaitan dengan teknologi tersebut. Tak sedikit bahwa ritual itu mengandung usnur kesyirikan.

Baca Juga: Diceramahin Ade Armando, Pendeta Saifuddin Kelojotan Panas Dingin: Saya Dulu Senang dengan Anda!

Mengenai ini, ulama karismatik Buya Yahya pernah ditanya soal penggunaan pawang hujan.

Dirinya menyebut bahwa hal itu dari pandangan Islam adalah haram dan sudah sewajarnya umat Islam tidak meyakininya.

Bahkan dirinya menyinggung soal sekalipun pawang hujan digunakan untuk acara keagamaan seperti maulid nabi, hal itu tetap tidak boleh alias haram.

“Ngundang pawang artinya dukun suruh komat-kamit ngusir mendung, haram! Tidak boleh! Maulid nabi ngundang pawang hujan,” jelas Buya Yahya dalam salah satu potongan video yang tersebar salah satunya di akun youtube Arek Pati, dikutip Senin (3/21/22).

Buya Yahya juga menyinggung soal adanya sarat-sarat penggunaan kemenyan dan aneka jenis ritual lainnya yang mana ditegaskan itu adalah hal terlarang.

Baca Juga: Sudahi Hujat Megawati, Anwar Abbas Blak-blakan Itu Bisa Jadi Senjata Lawan Mafia Minyak Goreng!

Lanjutnya beda lagi menurutnya apabila yang dilakukan adalah berdoa terlebih melibatkan para alim ulama agar kiranya diberikan cuaca yang baik tanpa embel-embel sesajen dan mantra-mantra.

“Kalau minta ulama agar didoain agar tidak hujan ok,” tegas Buya Yahya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: