Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendeta Gilbert Minta Jokowi Setop Klenik, Loyalis Anies: Kalau Ustaz yang Ngomong Dicap Radikal!

Pendeta Gilbert Minta Jokowi Setop Klenik, Loyalis Anies: Kalau Ustaz yang Ngomong Dicap Radikal! Kredit Foto: Instagram/Geisz Chalifah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Dewan Komisaris Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) Geisz Chalifa turut mengomentari pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong yang mengecam keras kehadiran pawang hujan Rara Isti Wulandari dalam gelaran MotoGP Mandalika.

Dimana Gilbert meminta Presiden Joko Widodo untuk berhenti mempraktekkan hal-hal yang berbau klenik, karena menurutnya ada campur tangan iblis dalam upacara seperti itu.

Menurut Geiz, jika yang melontarkan pernyataan seperti adalah pemuka agama  Islam, maka  kelompok-kelompok pendukung pemerintah pasti kebakaran jenggot dengan menuding para pemuka agama itu adalah kelompok radikal, di sini Geiz merasa heran, sebab hingga pernyataan Gilbert itu viral di berbagai media  sosial dia sama sekali tidak dicap radikal atau intoleran.

Baca Juga: Diperiksa Polisi karena Dugaan Gelar Abal-abal, Loyalis Anies Bantah: Saya Bukan Profesor Gadungan!

“Andaikan yang bicara seperti ini seorang ustadz atau kiayi, tentu sudah ramai stempel radikal, intoleran dan sebagainya dilekatkan pada sang Ustadz. Ketika akal sehat dinafikan mmg butuh berbagai elemen bangsa utk bicara,” kata Geisz dalam sebuah cuitannya di akun Twitternya dikutip Populis.id Selasa (29/3/2022) 

Bersama cuitannya itu, Geiz membagikan potongan video Gilbert yang sedang mengecam perbuatan klenik itu. Dia mengatakan kehadiran pawang hujan pada Gelaran MotoGp Mandalika benar - benar tidak bisa diterima akal sehat.

"Saya hormati penjilat-penjilat politik yang berkata 'oo ini benar, ini bagus, ini adalah kearifkan lokal'. Jujur pada dirimu sendiri pakai akal sehat. Tutup kalau begitu semua rumah sakit. Tutup semua rumah sakit kan kearifan lokal kita dulu pergi ke dukun. Tapi kan kita mau tinggalkan seperti itu," kata Gilbert dalam video tersebut. 

Dalam kesempatan itu Gilbert mengatakan, Indonesia adalah bangsa yang sudah maju. Karena itu, tugas para ustadz, kiai, dan pendeta untuk terus mengingatkan kepada setiap orang untuk bersikap rasional. Jika memang sakit, ia menyarankan, agar masyarakat berdoa atau pergi ke ahlinya. Atau bisa juga pergi kepada ahlinya sambil berdoa.

"Tapi bukan meminta tolong dengan mantra-mantra, tenungan-tenungan, roh-roh kegelapan seperti ini. Karena kita semua percaya that developer never work for free, setan itu gak pernah kerja gratis," ucap Gilbert.

"Yang terhormat Bapak Presiden, Bapak ada di sana. Pak hentikan perbuatan-perbuatan seperti ini Pak. Kutuk akan terus kutuk iblis itu selalu meminta darah. Jangan kaget kalau bangsa ini akan terus ada darah, ada darah, ada darah tertumpah. Kenapa? karena ada kutuk di balik meminta tolong apalagi di satu bangsa ya kan ini acara internasional seperti ini berarti bangsa yang meminta tolong, ini bukan hanya satu orang yang minta tolong," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: