Online-to-offline (O2O) adalah strategi bisnis commerce yang menarik pelanggan potensial dari saluran online untuk melakukan pembelian di toko fisik. Perdagangan online-to-offline (O2O) mengidentifikasi pelanggan di ruang online, seperti melalui email dan iklan Internet, dan kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan meninggalkan ruang online.
Jenis strategi ini menggabungkan teknik yang digunakan dalam pemasaran online dengan yang digunakan dalam pemasaran bata-dan-mortir.
Baca Juga: Apa Itu Consumer to Consumer?
Sebelum-sebelumnya, para pemilik toko sempat resah karena tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan e-commerce yang menjual barang secara online, terutama dari segi harga dan pilihan. Terlebih, toko fisik membutuhkan biaya tetap (sewa) yang tinggi dan banyak karyawan untuk menjalankan toko dan, karena ruang yang terbatas, mereka tidak dapat menawarkan banyak pilihan barang.
Sementara itu, pengecer online dapat menawarkan banyak pilihan tanpa harus membayar sebanyak mungkin karyawan dan hanya membutuhkan akses ke perusahaan pelayaran untuk menjual barang mereka.
Akhirnya, beberapa perusahaan yang memiliki kehadiran online dan offline (toko fisik) memperlakukan dua saluran yang berbeda sebagai pelengkap daripada pesaing. Tujuan dari perdagangan online-ke-offline adalah untuk menciptakan kesadaran produk dan layanan secara online sehingga memungkinkan pelanggan potensial untuk meneliti berbagai penawaran dan kemudian mengunjungi toko fisik lokal untuk melakukan pembelian.
Teknik yang dapat diterapkan oleh perusahaan perdagangan O2O termasuk pengambilan barang di dalam toko yang dibeli secara online, memungkinkan barang yang dibeli secara online dikembalikan di toko fisik, dan memungkinkan pelanggan untuk memesan secara online saat berada di toko fisik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: