Gak Terima Pawang Hujan Dinistakan, Abu Janda Peringatkan Keras Kadrun: Kalau Sudah Marah...
Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda terus menggembor-gemborkan istilah ‘kadrun’ sebagai anti kearifan lokal Indonesia.
Dalam akun Instagramnya @permadiaktivis2, Abu Janda menyoroti kasus yang sempat menghebohkan dunia maya yakni kasus penendangan sesajen, penistaan wayang, dan yang terbaru pawang hujan di Sirkuit Mandalika.
Baca Juga: Puja-puji Kehebatan Pawang Hujan MotoGP Rara, Abu Janda: Kaum Kadrun Kejang-kejang Kelojotan!
Ketiga kasus yang disorotinya itu tiada lain karena ideologi para ‘kadrun’ selalu mengusik kearifan lokal.
“Sesajen ditendang.. Wayang ingin dimusnahkan.. Pawang hujan dinistakan.. Para penjajah ideologi gurun terus usik kearifan lokal,” tulis Abu Janda dalam postingan Instagramnya yang dikutip pada Selasa (22/3/2022).
Abu Janda menambahka bahwa mereka para ‘kadrun’ tidak belajar dari pengalaman yang menimpa Edi Mulyadi.
Seperti diketahui, Edy Mulyadi sempat bikin heboh atas pernyataannya yang diduga menghina rakyat di Kalimantan. Kasusnya itu dikenal dengan ‘jin buang anak’.
Edi Mulyadi kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian dan ditahan di Rutan Bareskrim.
Mungkin yang dimaksud Abu Janda setiap orang yang mengusik atau menghina kearifal lokal akan berakhir dipenjara.
Baca Juga: Bangga Soal Pawang Hujan Mandalika, Abu Janda: Jangan Biarkan Negara Dijajah Ideologi Gurun
“Mereka tidak belajar dari pengalaman. Kalo leluhur sudah marah, Edi Mulyadi pun nyungsep. Liatin saja,” tutup Abu Janda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: