Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-hati, G20 di Indonesia bakal Memanas, Ada Gerakan Barat buat Usir Rusia

Hati-hati, G20 di Indonesia bakal Memanas, Ada Gerakan Barat buat Usir Rusia Presidensi G20 Indonesia 2022 | Kredit Foto: Fajar Sulaiman

Sebelumnya pada Selasa, Polandia mengatakan pihaknya mengusulkan kepada AS agar pihaknya menggantikan Rusia di G20 dan usulan itu mendapat "respons positif".

Juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan sebuah "pertemuan yang baik" telah digelar pekan lalu antara menteri ekonomi Polandia Piotr Nowak dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

Baca Juga: Menteri Teten: G20 Buka Peluang Peningkatan Wirausaha Perempuan Melalui Inklusi Bisnis

"Dia (Raimondo) mendengarkan pandangan Polandia atas sejumlah topik, termasuk G20, tapi tidak mengungkapkan sikapnya atas nama Pemerintah AS terkait usulan G20 Polandia," kata sang juru bicara.

Sumber di G7 itu mengatakan tampaknya kecil kemungkinan bahwa Indonesia, yang kini mengetuai G20, atau anggota lain seperti India, Brazil, Afrika Selatan dan China setuju untuk mengeluarkan Rusia dari kelompok itu."Mustahil mengeluarkan Rusia dari G20" kecuali Moskow membuat keputusan sendiri tentang hal itu, kata seorang pejabat negara Asia anggota G20.

"Tak ada prosedur untuk mencabut keanggotaan G20 Rusia."

Jika negara-negara G7 memutuskan untuk melewati pertemuan G20 tahun ini, hal itu dapat menjadi sinyal kuat bagi India. New Delhi dikecam oleh negara-negara Barat karena tidak mengutuk invasi Rusia dan mendukung tindakan Barat terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Wakil Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam sebuah seminar mengatakan bahwa posisi Indonesia selalu netral dan akan menggunakan kepemimpinannya di G20 untuk berusaha mengatasi setiap persoalan.

"Rusia telah menyatakan "komitmen kuat" untuk menghadiri pertemuan G20 dan anggota-anggota lain tak bisa melarangnya untuk hadir," katanya.

Status Rusia di badan-badan multilateral lain juga sedang dipertanyakan.Di Jenewa, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan sejumlah delegasi di sana menolak bertemu mitra dari Rusia dalam berbagai pertemuan.

"Banyak pemerintah telah mengemukakan keberatan atas apa yang terjadi di sana dan itu diwujudkan dalam keengganan untuk terlibat dengan anggota bersangkutan," kata juru bicara WTO Keith Rockwell.

Rusia menjadi musuh bersama negara-negara Eropa dan Amerika Serikat serta sekutu setelah menyerang Ukraina. Invasi Rusia dinilai sebagai sebuah pelanggaran hak asasi manusia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: