Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketum Partai ini Minta ICMI Tak Teruskan Mitos Negatif LGBT, Tak Percaya Adanya Penyakit Seksual

Ketum Partai ini Minta ICMI Tak Teruskan Mitos Negatif LGBT, Tak Percaya Adanya Penyakit Seksual Kredit Foto: EPA/Wolfgang Kumm
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Rakyat Arvindo Noviar meminta Ketua Umum ICMI Arief Satria tak memberi stigma negatif kepada kaum LGBT karena dinilai tak mencerminkan sikap seorang cendekiawan.

Ia menyayangkan pernyataan Arief karena menganggap LGBT adalah penyakit sosial.

"Sebagai seorang pimpinan organisasi sebesar ICMI, Bung Arief Satria seharusnya mampu berpikir, bertindak dan bersikap lebih jernih dan adil terhadap masalah sosial. Stigma yang terpelihara semacam itu akan membuat kelompok LGBT akan semakin merasa tersisih. Mereka akan selamanya memilih untuk menyembunyikan keyakinan atas ketubuhan mereka," kata Arvindo.

Jika terus demikian, lanjut Arvindo, maka Indonesia tidak akan pernah memiliki data demografi yang akurat terhadap rakyatnya, dan data demografi yang tidak akurat akan melahirkan regulasi yang tidak akurat.

"Fatalnya ialah kita tidak akan mampu melewati tantangan “bonus demografi” di masa depan karena kita tidak memiliki data demografi rakyat Indonesia secara holistik. Belum termasuk jika pada akhirnya kita banyak kehilangan kelompok LGBT dengan potensi-potensi yang luar biasa, karena mereka lebih memilih tinggal dan pindah ke luar negeri, karena merasa dicampakkan oleh rakyat mayoritas di tanah airnya sendiri," tegasnya.

Sementara mengenai data kesehatan yang diurai oleh pengurus ICMI yang menyatakan homoseksual ialah yang paling berpotensi menularkan penyakit seksual adalah data yang tidak sepenuhnya benar. 

"Karena lesbian juga termasuk dalam homoseksual, dan sepanjang yang saya ketahui penyakit seksual yang ditularkan melalui hubungan lesbian hampir mendekati nol, sangat rendah, bahkan jauh lebih rendah dari heteroseksual. Dan seharusnya data kesehatan semacam itu dijadikan landas pijak dalam menentukan program-program penanganan kesehatan, bukan untuk memperpanjang deretan stigma negatif terhadap kelompok LGBTQ+," tegasnya.

Secara tegas, Arvindo mengaku kecewa dengan sikap Arief, untuk itu ia memilih mengundurkan diri dari kepengurusan ICMI.

"Maka, agar saya mampu merekonstruksi total pemikiran rakyat tanpa harus terjebak dalam bias identitas, maka saya mengambil sikap untuk mengundurkan diri dari kepengurusan ICMI masa bakti 2021-2026. Terutama juga karena saya tidak mau menjadi bagian dari kelompok yang anti terhadap keberagaman," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: