Kinerja Anies Dianggap Hanya Kosmetik, Wagub DKI Langsung Pasang Badan, Minta PSI Lakukan Ini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merespon kritikan politikus partai PSI yang menyebut kinerja Gubernur Anies Baswedan memimpin Jakarta hanya bersifat 'kosmetik', tanpa ada kemajuan berarti. Ia menyanggah kritikan itu dan meminta PSI untuk turun ke lapangan dan melihat langsung program kerja yang telah dijalankan Pemprov DKI.
"Masyakarat yang menilai mengetahui apa saja yang berubah di Jakarta. Silahkan keliling Jakarta. Di kota, perkampungan di Jakarta, semua terdapat perubahan signifikan juga terjadi pembangunan sekolah, rumah sakit," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Dinilai Cocok, Magnet Anies Baswedan Bisa Dongkrak Elektabilitas Puan Maharani
Riza menjelaskan, pihaknya dalam melaksanakan program kerja selalu melibatkan masyarakat melalui forum Musrenbang atau musyawarah perencanaan pembangunan. Bahkan, dari sisi penganggaran, DKI telah mendapatkan empat kali berturut-turut predikat Wajar Tanpa Pengecualian/WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Ada programnya, ada visi-misi, ada kajian, ada anggarannya, ada juga wujudnya, dan anggaran diperiksa," jelasnya.
Tak hanya itu, politikus Gerindra ini juga menyatakan pihaknya telah mengerjakan sejumlah pekerjaan yang berkaitan dengan masalah utama Jakarta, yakni kemacetan dan banjir. Misalnya seperti pembangunan waduk, embung, pengerukan sungai, dan integrasi transportasi.
Kemudian, lanjut dia, ada juga pembangunan fasilitas publik yang diminati masyarakat luas, seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) revitalisasi Taman Ismail Marzuki/TIM, hingga pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
"Jadi silahkan saja, tentu kami menghormati semua kritik apakah itu kritik konstruktif atau kritik lain dalam bentuk apapun kami hormati," tuturnya.
Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana menilai kinerja pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga mendekati akhir jabatan hanya bersifat kosmetik atau memoles dengan keindahan, namun minim kemajuan signifikan.
"Kami bisa menyimpulkan tidak ada program pembangunan Jakarta yang signifikan. Hanya sifatnya kosmetik-kosmetik yang cantik untuk menyembunyikan progres yang tidak signifikan ini," kata William dalam seminar daring Lingkar Diskusi Indonesia di Jakarta, Kamis (24/3).
Politikus PSI itu mengungkapkan ada lima hal yang ia sebut sebagai kemunduran di Jakarta. Lima hal tersebut yakni transparansi anggaran, penuntasan banjir, program uang muka atau DP rumah nol persen, pembangunan fase lanjutan LRT Jakarta dan program untuk UMKM.
William mengungkapkan soal transparansi anggaran pihaknya merasa kesulitan memantau anggaran mulai proses penghitungan hingga hasil akhir dari anggaran itu.
"Kami bisa melihat hanya anggaran yang sifatnya general (umum) atau kami sebut sebagai pagu anggaran. Kami tidak bisa melihat komponen terkecil dari anggaran ketika proses anggaran itu sedang direncanakan," ucapnya.
Kedua, terkait pengendalian banjir yang ia sebut Anies belum melakukan penambahan normalisasi sungai sehingga prosesnya tersendat.
Anies, kata dia, justru melakukan program yang dinilai tidak signifikan misalnya gerebek lumpur atau sumur resapan, begitu juga konsep naturalisasi juga belum dikerjakan.
"Padahal program ini (normalisasi) sudah didukung anggaran dan disahkan DPRD DKI bersama Pemprov DKI kurang lebih Rp2 triliun selama Pak Anies menjabat," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar