Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satu Jalur dengan Cita-Cita Soekarno, Pusat Orientasi Rusia Indonesia Apresiasi IndoNarator

Satu Jalur dengan Cita-Cita Soekarno, Pusat Orientasi Rusia Indonesia Apresiasi IndoNarator Pendiri Pusat Orientasi Rusia Indonesia (PORIN), (Surgey) Sunaryo N. Soenhadji mengapresiasi kehadiran IndoNarator. | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Anhar juga mengingatkan kalau, orang-orang yang berjuang memerdekakan Indonesia adalah pemimpin yang mampu melampaui diri sendiri. Kontras dengan kondisi saat ini dimana rakyat terkesan diabaikan ketika politisi telah menang Pemilu.

“Apapun yang kalian katakan, kalau mental tidak berubah dalam pengertian baik, apa yang anda harapkan? Keruntuhan yang pasti akan terjadi,” katanya.

Baca Juga: Tunjukan Komitmen KTT G20, Jokowi Resmikan SPKLU Ultra Fast Charging Pertama Di Indonesia

Senada dengan  ekonom Rizal Ramli menegaskan bahwa saat ini kita terperangkap dalam narasi-narasi yang bersifat retorik, emosional, dan romantisme belaka. Perkara ini malah membuat Indonesia sulit tumbuh menjadi bangsa besar.

Jika nasionalisme yang digaungkan hari ini betul-betul bersandar pada cita-cita kemerdekaan, sambungannya, maka narasi yang muncul harusnya bersifat substantif, seperti isu keadilan dan kesejahteraan.

“Saya sependapat dengan pak Anhar Gonggong, bahwa kita ini karakter tidak punya. Selain kecerdasan, profesionalisme. Karakter juga penting.”imbuhnya.

Rizal menyebutkan tiga persoalan yang membelenggu bangsa ini sehingga menyebabkan generasi muda khususnya, sulit berkembang. Tiga persoalan ini adalah korupsi, nepotisme dan anti-pluralisme.

Baca Juga: Kemendikbudristek: Kami Ingin Anak Bangsa Meraih Mimpi Melalui Perguruan Tinggi Terbaik

“Beban ini menyeret anak Indonesia turun ke bawah. Jadi tugas kita, kita harus potong ketiga beban itu. Karena tidak ada negara maju jika masih ada korupsi, tidak ada negara maju jika masih ada nepotisme. Perbedaan harus kita hargai, yang anti perbedaan tidak cocok karena kita negara Pancasila”, jelasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: