Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Profesor Israel Sentil Zelensky: Dukungan Presiden Ukraina untuk Israel adalah Aib

Profesor Israel Sentil Zelensky: Dukungan Presiden Ukraina untuk Israel adalah Aib Kredit Foto: Reuters/Stephanie Lecocq
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Profesor ilmu politik di Universitas Haifa, Israel, Asad Ghanem menyebut dukungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Israel adalah sebuah aib. Pernyataan ini dijelaskannya dalam surat terbuka yang dimuat di Middle East Eye, Selasa (22/3/2022). 

Kritik Ghanem atas Presiden Ukraina tersebut adalah respons atas pidato Zelensky yang disampaikan kepada parlemen Israel Knesset beberapa hari lalu. Dalam pernyataannya, Zelensky bahkan menyamakan kondisi Ukraina dengan Israel.  

Baca Juga: Klaim Dikirimi Bantuan Terbaru Militer Amerika, Zelensky: Rusia Tak Tahu Apa yang Kami Miliki

"Presiden Volodymyr Zelensky yang terhormat. Pidato Anda baru-baru ini di hadapan Knesset Israel adalah aib dalam hal perjuangan global untuk kebebasan dan pembebasan, khususnya rakyat Palestina," jelasnya. 

"Anda membalikkan peran penjajah dan yang dijajah. Anda melewatkan kesempatan lain untuk menunjukkan keadilan tujuan Anda dan tujuan kebebasan yang lebih luas," tambahnya. 

Ghanem menggarisbawahi pernyataan Presiden Ukraina yang mengatakan, "Kita berada di negara yang berbeda dan dalam kondisi yang sama sekali berbeda. Tetapi ancamannya sama, bagi kami dan Anda, kehancuran total orang, negara, budaya. Dan bahkan nama-nama: Ukraina, Israel." 

Ghanem menekankan, dirinya mengecam tindakan invasi Rusia atas Ukraina dan mengaku sedih dan marah atas itu. Dia juga menyebut Ukraina memang harus mendapat dukungan untuk menghadapi masalah ini. 

Kendati demikian, dia menyayangkan standar ganda yang dilakukan Zelensky terutama jika dibandingkan dengan pendudukan Palestina.  

"Saya juga prihatin dengan standar ganda Anda yang nyata terhadap perjuangan Palestina yang sah melawan pendudukan, penindasan, pembunuhan, diskriminasi rasial, dan pemindahan. Kejahatan yang telah dilakukan Israel selama lebih dari tujuh dekade terhadap rakyat saya,"terangnya.  

Menurutnya, kejahatan Israel sudah begitu jelas kepada rakyat dan tanah Palestina. Mulai dari pemindahan paksa ratusan ribu warga Palestina selama Nakba 1948, pembersihan etnis, pengusiran yang menyebabkan warga Palestina mencari perlindungan di negara tetangga.  

Ratusan kota dan desa secara etnis dibersihkan dan dihancurkan, dengan sebagian besar fitur mereka kemudian dihapus dari bumi, mencegah kembalinya orang-orang mereka.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: