BE-JO Tulungagung Ikut Pak Jokowi 2024: Mari Bersama Jokowi, Setia Bangun Negeri
Komunitas Barisan Bela Jokowi (BE-JO), Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menyatakan siap mengawal kinerja Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) hingga akhir masa jabatan tahun 2024 nanti. Minggu (27/3), para pemuda-pemudi BE-JO, berkumpul dan menggelar deklarasi bersama yang bertempat di desa Kates, Rejotangan Tulungagung, Jawa Timur.
"Jokowi adalah harapan rakyat. Sejauh ini bersama gerakan rakyat yang solid, mari kita kawal dan dukung apapun keputusan Jokowi di tahun 2024 nanti. Kami tidak memiliki kepentingan tertentu. Hanya satu suara bulat demi manfaat dan kinerja pemerintahan yang tetap terjaga utuh untuk seluruh rakyat Indonesia," ungkap Koordinator Komunitas Barisan Bela Jokowi (BE-JO) Dewi, melalui keterangan tertulisnya yang diterima, Minggu (27/3/2022).
Baca Juga: Jokowi Marah Saat Pidato, Siapa Sangka Refly Harun Menduga Ada Sabotase
Mbak Dewi sapaan akrabnya, menjelaskan, “Komunitas Barisan Bela Jokowi (BE-JO) ini terbentuk awal tahun silam, yang beranggotakan kelompok masyarakat yang satu suara untuk mengawal kinerja pemerintahan Jokowi beserta seluruh jajaran kabinetnya yang selama ini dinilai telah berjalan baik hampir di semua lini.”
Ia mencontohkan anggaran belanja infrastruktur di era Presiden Jokowi meningkat dari 163 triliun pada tahun 2014, menjadi Rp420 triliun pada 2019. Kenaikan anggaran tersebut merealisasikan infrastruktur berupa 65 bendungan, 1 juta hektar lebih jaringan irigasi, jalan nasional sepanjang 4.119 kilometer, serta jalan tol 1.852 kilometer, dan sebagainya.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Ungkap Nasib Partainya Usai Jokowi Marah Besar: Mana Ada yang Berani Senggol PKB?
"Kenaikan anggaran infrastruktur yang ternyata ikut direalisasikan dengan kerja nyata yang dengan potensi yang lebih baik serta manfaat yang lebih besar. Sejauh ini, geliat pembangunan yang begitu berdaya di era Presiden Jokowi, juga mampu beradaptasi dengan sangat cepat dalam menghadapi pandemi virus corona (COVID-19),” lanjutnya.
"Gerakan 3T, yaitu tracing, tracking, dan testing menjadi motor yang mampu mendongkrak vaksinasi di Indonesia sampai berada di peringkat terbaik keenam di dunia,” katanya. Capaian vaksinasi tersebut berdampak pada laju ekonomi yang mengalami perbaikan memasuki era new normal. "Pertumbuhan ekonomi sempat menyentuh angka minus 5,32 persen di awal pandemi COVID-19, lalu melonjak jauh menjadi 7,07 persen di akhir 2021.” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: