Anies Baswedan Makin Bersilau, AHY Juga Ikutan Wow! Bakal 'Meledak' di Pilpres 2024?
Alasan Gempita mendeklarasikan dukungan Anies-AHY karena keduanya layak menjadi pemimpin Indonesia. Anies berpengalaman birokrasi, sementara AHY dengan latar belakang militer berprestasi.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat (Bappilu DPP) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani melihat, deklarasi ini sebuah usulan yang serius dan patut dihargai. “Ini cerminan keinginan perubahan yang kuat dari rakyat,” kata Kamhar dilansir dari Rakyat Merdeka.
Diakuinya, hasil sejumlah simulasi lembaga survei, duet Anies-AHY amat potensial dan ideal. Keduanya sama-sama berprestasi di bidangnya dan sudah dekat sejak lama. “Sama-sama cerdas, punya leadership kuat, berintegritas serta rekam jejak yang membanggakan. Chemistry mereka sudah kuat,” tuturnya.
Namun demikian, lanjut Kamhar, Partai Demokrat masih akan membuka komunikasi dengan semua pihak sebelum Pemilu 2024. Diakuinya, koalisi adalah keniscayaan agar dapat memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
Menanggapi perjodohan ini, AHY yang empat hari safari politik di Sumatera Barat, merespons positif. “Jika ada dukungan dan ada yang mendeklarasikan, maka kami menyambutnya dengan baik. Sebab itu aspirasi dari masyarakat,” kata AHY, di Padang, Sumatera Barat, Kamis (24/3).
Namun demikian, AHY menilai, masih ada waktu 23 bulan lagi menjelang Pilpres 2024. Semuanya dapat berubah dan amat dinamis. Partai Demokrat, kata AHY mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, juga dengan tokoh nasional menjelang Pilpres 2024. Mengingat ketentuan ambang batas pencalonan presiden 20 persen, maka Demokrat harus mencari koalisi dengan partai lain untuk dapat mengusung calon dalam Pilpres.
Baca Juga: Sidak Lokasi Formula E Sudah, Kini Haji Giring "Main" ke IKN: Saya Ingin Merasakan...
Diakuinya, tanpa dipublikasi di media, ia selalu berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan partai dan banyak tokoh. Diingatkannya tak ada yang tidak mungkin. Apalagi situasi politik Indonesia amat cair. Dulu koalisi nanti bisa saja bersaing. Dulu bersaing nanti bisa saja berkoalisi. Karenanya, AHY meminta seluruh kader Demokrat fokus menggeber mesin politik partai.
Diketahui, hasil survei Capres teranyar Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilakukan pada 11-17 Maret 2024, Anies bertengger di peringkat pertama dengan raihan 21,2 persen. Disusul Ganjar Pranowo 18,6 persen, Prabowo Subianto 16,4 persen, dan AHY sebesar 9,8 persen.
Selebihnya, sejumlah nama tokoh-tokoh nasional seperti Ridwan Kamil, Sandiaga Uno hingga Puan Maharani tercatat masih memiliki elektabilitas di bawah 5 persen. [FAQ]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto