Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penetapan Ramadan Kemungkinan Berbeda, MUI Langsung Buka Suara

Penetapan Ramadan Kemungkinan Berbeda, MUI Langsung Buka Suara Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara menyikapi kemungkinan perbedaan awal Ramadan 1443 H.

Perbedaan penetapan awal ramadan kemungkinan terjadi antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Apakah Vaksinasi Dapat Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasan MUI

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengajak semua pihak untuk saling menghormati.

Dia mengatakan perbedaan merupakan suatu keniscayaan.

"Perbedaan itu sunnatullah, suatu keniscayaan. Wong kita juga berbeda-beda. Jangan timbul sikap melecehkan, mengejek, apalagi fitnah," ujar Amirsyah pada diskusi daring FMB9 yang diikuti dari Jakarta, Senin (28/3).

Menurut Amirsyah, perbedaan kemungkinan terjadi karena ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Ada yang memakai metode hisab atau penghitungan secara astronomis posisi bulan dan ada yang mengguunakan metode rukyat atau pengamatan visibilitas hilal.

Namun, kata dia, kedua metode tersebut sebenarnya satu kesatuan, karena baik hisab maupun rukyat saling mengonfirmasi dalam menentukan awal bulan Hijriah.

"Mengapa terjadi perbedaan? Karena ada perbedaan sudut pandang melihat."

"Maksud melihat itu sebenarnya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya dengan kepala langsung tetapi menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kajian ilmiah," katanya.

Baca Juga: Lantang Sekali! Gagal Ketemu Jokowi, BEM SI: Presiden Enggan Temui Rakyatnya!

Dia kemudian mengajak umat muslim saling tenggang rasa, toleran dan saling menghormati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: