Berseberangan dengan MUI, Ketum Partai ini Malah Minta Warung Makan Tetap Buka Seperti Biasa
"Coba itu, karena bingung, akhirnya MUI melabeli rakyat yang sedang mencari nafkah dengan menjual makanan yang seharusnya bernilai ibadah malah dilabeli 'menodai bulan ramadhan', ngawur!. Rakyat yang mencari nafkah dengan menjual makanan di bulan puasa Itu InsyaAllah pahalanya double,” tandasnya.
Arvindo justru berseberangan dengan langkah MUI. Ia malah mengimbau agar warung makan tetap buka di siang hari selama Ramadhan.
“Saya bersebrangan dengan MUI, saya menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia yang memiliki warung makan untuk tetap membuka warung makannya seperti biasa, bahkan kalau perlu lebih memamerkan makanan yang dijualnya,” jelasnya.
Ia beralasan memajang makanan di saat bulan puasa itu baik, karena menambah pahala bagi rakyat yang sedang berpuasa.
"Iya dong, kan puasa itu memang ujian kepada manusia untuk mengendalikan hawa nafsu, terutama makan dan minum. Nah, justru di situ hakikat puasa sesungguhnya, maka silahkan rakyat yang ingin menjual makanan di bulan puasa, buatlah makanan yang semenggiurkan mungkin, semakin menggiurkan, semakin besar potensi pahala yang bisa didapatkan oleh rakyat yang mampu mengendalikan keinginannya dan tetap menjaga puasanya,”. Terang Arvindo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: