Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baru Diluncurkan Awal Tahun 2021 Lalu, Kini Investor di OVO Invest Capai 1 Juta Lebih

Baru Diluncurkan Awal Tahun 2021 Lalu, Kini Investor di OVO Invest Capai 1 Juta Lebih Kredit Foto: Amar Bank
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setahun sejak pertama kali diluncurkan di awal tahun 2021 lalu, jumlah investor yang terdaftar di OVO | Invest, layanan/fitur pembelian produk reksa dana, kini mencapai lebih dari satu juta investor atau setidaknya 15 persen dari total jumlah investor reksa dana di Indonesia.

Melansir dari siaran resminya, Selasa (29/03), salah satu faktor pendukung pertumbuhan positif ini karena makin gencarnya edukasi yang dilakukan berbagai pihak, baik industri maupun pemerintah, dalam membangun kesadaran berinvestasi sejak dini.

Baca Juga: Mudahkan Pelanggan, Sekarang Top Up OVO Bisa Lewat Ultra Voucher

Untuk melengkapi portofolio produk investasi reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang yang sudah ada di OVO | Invest, OVO baru-baru ini juga meluncurkan produk investasi saham Cipta OVO Ekuitas yang dikelola oleh manajer investasi Ciptadana dan Eastspring Investments Value Discovery Kelas A kelolaan Eastspring Indonesia.

David Sondakh, Senior Vice President Investments OVO mengemukakan, "Edukasi seputar investasi yang selama ini digaungkan bersama seluruh mitra dan pemangku kepentingan menitikberatkan pada kemudahan dalam melakukannya, seperti contohnya berinvestasi dengan layanan OVO | Invest yang hanya perlu membuka ponsel dan aplikasi OVO, pengguna dapat melakukan registrasi, pembelian dan penarikan dana investasi, semuanya secara terintegrasi antara e-money dan e-investment."

"Edukasi yang tidak kalah menarik adalah dari sisi keterjangkauannya, di mana untuk berinvestasi melalui OVO | Invest bisa dilakukan mulai dari hanya Rp10.000. Hal ini menampik stigma yang selama ini ada di masyarakat bahwa berinvestasi diperlukan dana yang besar," kata David.

Tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia yang mencapai 76,19 persen masih didominasi oleh penggunaan produk dan jasa keuangan sektor perbankan. Tingkat inklusi di jasa keuangan sektor pasar modal masih rendah hanya di kisaran 1,55 persen. Hal ini juga tercermin dari masih rendahnya keyakinan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan di sektor pasar modal yang hanya mencapai 1,24 persen. 

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat, jumlah investor pasar modal pada akhir Februari 2022 mencapai hampir 8,1 juta, melonjak 108,7 persen atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan akhir 2020 yang baru 3,88 juta investor. Lonjakan jumlah investor pasar modal tersebut utamanya ditopang oleh meroketnya jumlah investor reksa dana yang melesat hingga 136 persen dari 3,17 juta investor pada Desember 2020 menjadi 7,49 juta investor pada Februari 2022.

"Lonjakan jumlah investor reksa dana yang secara umum yang naik secara signifikan merupakan sebuah pencapaian yang fantastis di dunia/industri investasi. Di tengah situasi yang menantang khususnya bagi perusahaan penyedia layanan keuangan investasi digital dalam hal mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan investor, OVO melalui layanan OVO | Invest bangga dipercaya oleh lebih dari satu juta investor reksa dana Indonesia," terangnya.

"Upaya kami bersama seluruh mitra dan pemangku kepentingan dalam mengedukasi masyarakat secara konsisten mengenai pentingnya berinvestasi sejak dini namun tetap bijak dalam melakukan transaksi keuangan, perlahan tapi pasti mulai membuahkan hasil," tambah David.

Umtuk diketahui, layanan dan fitur OVO | Invest merupakan hasil kolaborasi dengan Bareksa, Pioneer Super App Investasi, sebagai APERD (Agen Penjual Reksa Dana) dalam menawarkan berbagai produk reksa dana, mulai dari pendapatan tetap, pasar uang, baik yang berbasis konvensional maupun syariah, dan yang terbaru reksa dana saham/ekuitas.

Masing-masing dari produk reksa dana ini dikelola oleh manajer investasi di Indonesia, mulai dari Manulife Aset Manajemen Indonesia, Syailendra Capital, Bahana TCW Investment Management hingga Eastspring Indonesia, yang semuanya terkenal sebagai manajer investasi yang sangat kredibel dan memiliki izin resmi dari OJK.

"Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi, OVO senantiasa mengingatkan kita semua untuk selalu bijak dalam memilih produk investasi yang sangat beragam pilihannya saat ini. Pengguna diharapkan dapat cermat dan tidak mudah tergiur dalam memilih produk investasi yang semata-mata hanya menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat," tutup David.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: