Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makjleb! Raksasa Pembuat Bir Eropa Akhirnya Hengkang Juga dari Rusia

Makjleb! Raksasa Pembuat Bir Eropa Akhirnya Hengkang Juga dari Rusia Kredit Foto: Unsplash/Stella de Smit
Warta Ekonomi, Moskow -

Perusahaan pembuat bir Eropa, Heineken, menjadi bisnis terbaru yang mengumumkan menarik diri dari Rusia karena invasi negara itu ke Ukraina. Pengumuman hengkang itu disampaikan Heineken pada Senin (28/3/2022), bersamaan dengan serangan Rusia ke Ukraina yang telah memasuki lebih dari sebulan. 

Dalam pernyataan kekecewaannya, Heineken terang-terangan mengaku 'terkejut dan sangat sedih' karena invasi Rusia, dan bagaimana perang ternyata terus meningkat.

Baca Juga: Soal Senjata Nuklir, Rusia Terang-terangan Beri Informasi Baru ke Ukraina, Mohon Disimak!

"Kami sebelumnya mengumumkan bahwa Heineken menghentikan investasi dan ekspor baru ke Rusia, mengakhiri produksi, penjualan, dan iklan merek Heineken, dan mengumumkan bahwa kami tidak akan menerima keuntungan finansial atau keuntungan bersih dari bisnis kami di Rusia. 

"Menyusul tinjauan strategis yang diumumkan sebelumnya dari operasi kami, kami telah menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis Heineken di Rusia tidak lagi bisa dilanjutkan atau layak beroperasi di situasi seperti saat ini. Karenanya, kami memutuskan untuk meninggalkan Rusia," kata perusahaan itu dalam pernyataan dari kantor pusatnya di Amsterdam.

Lebih dari 300 perusahaan telah mengumumkan rencana mereka untuk menutup toko, menugaskan kembali staf, atau menghentikan penjualan produk di Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Bahkan raksasa komersial seperti McDonald's, Starbucks, dan Coca-Cola telah mengumumkan untuk penjualan dan menutup bisnis di Rusia. 

Ikut tutup operasi, Heineken pun rencananya akan menyerahkan bisnisnya ke pemilik baru. Sementara berada dalam masa transisi, perusahaan itu memutuskan untuk mengurangi operasi penjualan.

"Kami memiliki tujuan untuk mentransfer bisnis kami ke pemilik baru dan secara penuh akan mematuhi hukum internasional dan lokal. (Dan) untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan untuk karyawan kami dan untuk meminimalkan risiko nasionalisasi, kami menyimpulkan bahwa penting bagi kami untuk melanjutkan pengurangan operasi selama masa transisi ini," kata Heineken.

Heineken juga telah menyampaikan bahwa pihaknya akan menjamin gaji 1.800 karyawannya yang berbasis di Rusia hingga tahun 2022. 

"Kami akan mencoba melindungi pekerjaan masa depan mereka."

"Setelah transfer selesai, Heineken tidak akan hadir lagi di Rusia. Kami terus berharap bahwa jalan menuju hasil damai muncul dalam waktu dekat," tambah perusahaan bir tersebut, seperti dikutip dari UPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: