Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Operasikan Sistem Interkoneksi 150 kV Sumatera-Bangka, PLN Kurangi Pembangkit Berbahan Bakar Minyak

Operasikan Sistem Interkoneksi 150 kV Sumatera-Bangka, PLN Kurangi Pembangkit Berbahan Bakar Minyak Kredit Foto: PLN

Sebelumnya, listrik Pulau Bangka disuplai dari beberapa pembangkit yang didominasi berbahan bakar minyak dengan beban puncak sebesar 190,2 MW. Pada saat itu, sistem listrik Bangka tercatat nyaris menyentuh ambang batas daya mampu sebesar 191,5 MW, sehingga total cadangan daya hanya tersisa sebesar 1,3 MW. 

"Dengan adanya interkoneksi ini, cadangan daya di pulau bangka meningkat menjadi 281 MW dan akan meningkat secara bertahap," ujarnya.

Baca Juga: Investasi Baterai Listrik Kian Diminati, Grup Bakrie Gandeng British Volt

Wiluyo melanjutkan, dengan rata-rata pertumbuhan penjualan tenaga listrik dalam 3 tahun terakhir sebesar 8,52 persen, pulau Bangka menjadi salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan tenaga listrik yang cukup tinggi di Indonesia. 

"Hak tersebut disebabkan oleh menggeliatnya industri perikanan, berkembangnya industri pengolahan sawit, pasir kuarsa, smelter timah dan pariwisata," ungkapnya.

Baca Juga: PLN Teken Kontrak dengan 6 Perusahaan dan Institusi Alirkan Listrik dari EBT

Lanjutnya, proses pembangunan sistem interkoneksi kabel listrik bawah laut Sumatera-Bangka memiliki tingkat kompleksitas yang bervariatif dalam setiap tahapan, mulai dari survei lokasi, proses perizinan, penyediaan lahan dan ruang bebas sebelum akhirnya masuk pada fase konstruksi yang secara garis besar terbagi menjadi 3 section utama. 

Section 1 merupakan pembangunan Landing Point Tanjung Carat dan Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV serta Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV sepanjang 20 kilometer yang terletak di pulau Sumatera.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: