Kebijakan fiskal pemerintah di tahun 2022 masih terus akan berfokus pada penuntasan penanganan pandemi sekaligus pemulihan ekonomi, serta reformasi struktural untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Badan Layanan Umum (BLU) sebagai instansi pemerintah yang diberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan untuk peningkatan layanan, berperan penting sebagai enabler dan katalisator dalam pencapaian tujuan tersebut. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebagai Pembina Pengelolaan Keuangan BLU memberikan arahannya dan apresiasinya kepada para pengelola BLU.
Baca Juga: Sri Mulyani: Uang Kita Sigap Membangun Negeri
"Saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pengurus BLU, terutama yang selama pandemi ada di garis depan. Terima kasih Anda semua terus menjaga BLU dan melayani masyarakat. Terima kasih juga kepada seluruh pengurus BLU yang menjaga sisi keuangan dan tata kelola, menjadi center of excellent yang bisa menciptakan confidence dan kebanggaan masyarakat Indonesia, terhadap cara mengurus negara ini. Ini akan menjadi salah satu sumber harapan, terutama generasi muda, untuk bisa terus menghargai Republik Indonesia, negaranya sendiri," ujar Sri Mulyani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/3).
Sejak tahun 2021, BLU telah berhasil menjalankan peran vitalnya dalam mendukung penanganan pandemi, membantu menjaga ketahanan fiskal APBN, serta menjaga affordability dan sustainability layanan yang diberikan. Sebagai contoh, BLU rumah sakit menjadi garda depan penanganan Covid-19 dengan menjadi RS Rujukan Covid-19 dan berhasil melayani masyarakat bahkan di masa puncak gelombang kedua penyebaran Covid-19.
Selain itu, BLU Pendidikan melakukan berbagai macam inovasi dan modernisasi layanan teknis pembelajaran serta relaksasi biaya. BLU lainnya antara lain membangun jaringan komunikasi dan data melalui Palapa Ring, mendukung energi terbarukan melalui program biodiesel, membantu dan memperluas akses pembiayaan UMKM, serta menyalurkan pendanaan Proyek Strategis Nasional.
Selain itu, BLU berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan fiskal dengan keberhasilannya dalam mencapai PNBP sebesar Rp126,02 triliun atau tumbuh sebesar 80,85 persen (yoy). Sebagai bagian dari rangkaian acara hari ini, diselenggarakan pula Penandatangan Kontrak Kinerja Tahun 2022 antara Pemimpin BLU dengan Menteri Keuangan.
Penandatangan Kontrak Kinerja ini dilakukan secara simbolis oleh dua belas pemimpin BLU yang mewakili setiap bidang layanan BLU, yaitu RSPAD Gatot Subroto, RS Bhayangkara Raden Said Sukanto, RSUP H. Adam Malik, Balai Kesehatan Penerbangan, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Politeknik Penerbangan Jayapura, Politeknik Kesehatan Surakarta, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup, serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi.
"Saya senang tadi melihat kontrak kinerja, tidak hanya menyangkut bidang keuangan, tetapi juga dari sisi berbagai perbaikan tata kelola, dan pada ujungnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Mengapa kita perlu untuk terus meningkatkan kinerja, transparansi, akuntabilitas dan tata kelola BLU? Karena seperti saya sampaikan tadi, pekerjaan rumah kita masih banyak. Pada sisi human capital atau kualitas sumber daya manusia, pendidikan dan kesehatan menjadi faktor yang sangat penting menentukan kemampuan kita, untuk bisa memperbaiki apa yang kita sebut kualitas sumber daya manusia," ungkap Sri Mulyani.
Dalam Rapat Koordinasi BLU ini, Sri Mulyani juga meluncurkan buku Bunga Rampai Badan Layanan Umum: Konsep, Kebijakan, dan Implementasi sebagai media edukasi kepada masyarakat atas keberadaan dan peran BLU serta rujukan mengenai konsep BLU. Selain itu, berlangsung pula sharing session "Transformasi Layanan BLU" dengan narasumber Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dan Direktur Teknologi Informasi PT Bank Mandiri Timothy Utama.
Kedua narasumber menyampaikan pengalaman mulai dari penyusunan strategi hingga implementasi digitalisasi layanan yang organisasinya lakukan. Instansi yang bergerak dalam bidang pelayanan kepada masyarakat memiliki downside risk berupa transformasi layanan berbasis IT, yang apabila tidak dilakukan dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan.
Dengan diselenggarakannya Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum Tahun 2022 ini, diharapkan BLU dapat meningkatkan kualitas dan kontinuitas pelayanannya yang dapat diakses dan terjangkau. Pemimpin BLU juga diharapkan dapat meningkatkan sinergi, baik antar-BLU, pembina teknis maupun pembina keuangan, untuk mencapai target KPI yang telah ditandatangani.
Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya adalah agar sinergi pembinaan BLU antara pembina keuangan dan pembina teknis dapat terus ditingkatkan sehingga kontribusi BLU dalam pemulihan ekonomi nasional makin berdampak nyata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: