Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Metaverse dan Segala Kemewahannya, Apakah Aman dari Semua Ancaman dan Risiko?

Metaverse dan Segala Kemewahannya, Apakah Aman dari Semua Ancaman dan Risiko? Kredit Foto: Unsplash/Muhammad Asyfaul

Semua kompleksitas terkait teknologi baru ini membuat banyak orang bertanya-tanya apakah ada implikasi keamanan siber dan privasi. Namun, Kaspersky memandang pengguna kemungkinan masih memiliki isu terkait pengambilalihan akun, yang dapat menyebabkan pencurian identitas dan penipuan.

Masih dengan cara yang sama seperti penjahat siber memperoleh akses ke korespondensi pribadi atau perusahaan jika mereka meretas akun email melalui phishing, malware, atau isian kredensial, ditambah mereka juga bisa mendapatkan akses ke data pribadi yang disimpan di platform Metaverse pilihan. Dari perspektif perusahaan, ini masih berarti bahwa manusia adalah mata rantai terlemah dalam hal keamanan siber.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Kerahkan 100.000 Karyawan untuk Fokus Bangun Metaverse

Sandra Lee, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky menyebutkan beberapa hal mungkin berubah dan menjadi berbeda, menurutnya salah satu janji Metaverse adalah interoperabilitas. Misalnya, rumah yang dibeli di Decentraland dan sepasang sepatu kets virtual mewah dari OpenSea akan dapat diakses di semua platform, termasuk yang digunakan untuk pergi bekerja di kantor virtual.

"Ini menciptakan satu titik celah dan memberi tekanan yang lebih terhadap kebutuhan lebih besar dalam melindungi akun Anda," katanya.

Ia melanjutkan, masalah lain adalah bahwa interoperabilitas ini dapat didasarkan pada blockchain, seperti Ethereum. Ini menempatkan lebih banyak tanggung jawab pada pengguna akhir untuk menjaga identitas dan properti digital mereka tetap aman karena blockchain saat ini, menurut definisi, tidak memiliki otoritas pusat.

Baca Juga: Akselerasi Pertumbuhan Bisnis NFT, Para Pelaku Industri Ngumpul di Non-Fungible Event 2022

Ini berarti jika avatar NFT mewah dicuri, platform tidak dapat membantu, seperti yang ditunjukkan oleh kasus pencurian kera NFT yang terkenal. Ditambah, menautkan identitas (dan akses ke data pribadi) ke dompet blockchain, yang sekaligus tempat penyimpanan uang dan properti digital, berarti penjahat dunia maya akan lebih bersemangat untuk mengaksesnya.

"Pada akhirnya, pertanyaan tentang kepercayaan pada platform itu sangat penting. Banyak perusahaan sudah menggunakan cloud sebagai infrastruktur utama mereka dan telah mendistribusikan tenaga kerja mereka sesuai dengan itu, sehingga memindahkan kantor ke dunia VR tidak akan menjadi hal yang mengejutkan. Mereka yang operasinya melibatkan penanganan data pribadi atau informasi rahasia mungkin ingin terus mengandalkan solusi lokal dan enggan mengekspos identitas karyawan mereka di blockchain," tutup Sandra Lee.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: