Usai menerima penghargaan DIA 2022, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengucapkan terima kasih dan pengapresiasi penghargaan yang diberikan padanya. Syahrul menyebut fasilitas yang dimiliki AWR selama ini telah mempermudah aktivitas pemantauan perkembangan pertanian secara real-time di lapangan.
"Era sekarang itu adalah era yang harus bersentuhan dengan digital, hari ini saya mendapatkan apresiasi di kategori Digital Innovation for Public Services melalui agriculture war room yang kami bangun dan kami kembangkan, negara ini negara ke-4 terbesar di seluruh dunia, dari Sabang sampai Merauke, dan saya bisa memantau ini semua melalui digital," jelas Syahrul.
Baca Juga: Mentan SYL Lantik Jan Samuel Maringka Sebagai Irjen
Inovasi dan teknologi, lanjut Syahrul telah berperan sangat strategis dalam penyusunan program, kebijakan, dan pencapaian target pembangunan pertanian. Ia menyebut saat ini membangun pertanian tidak bisa lagi dengan cara-cara lama, artinya inovasi dan teknologi mampu menciptakan berbagai kemudahan dalam memonitor aktivitas pertanian diberbagai daerah.
"AWR memungkinkan kami me-monitoring secara akurat aktivitas pertanian di banyak titik hingga tingkat desa dan kecamatan dalam satu waktu, bahkan kami bisa terhubung dengan 82.000 penyuluh pertanian diseluruh Indonesia, setiap minggunya kami bisa berkoordinasi melalui digital,” tegasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Mentan SYL Tanam Jagung di Kawasan Food Estate Belu NTT
Lebih lanjut Mentan Syahrul mengatakan selama dua tahun ini, AWR telah berhasil melatih kurang lebih 1,7 juta orang. Fasilitas yang dimiliki AWR, kata Syahrul, memungkinkan Kementan untuk memberi pelatihan secara digital dan mendorong upaya-upaya akselerasi pembangunan pertanian ke depan.
"Saya tidak sangka hari ini MNC bisa menangkap manfaat yang ditawarkan AWR itu, dan kalau itu bisa menjadi suatu penghargaan saya kira ini sesuatu yang harus saya apresiasi dan saya banggakan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas