Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Dibuat Waswas, Australia bakal Kirim Alutsista Bushmaster ke Ukraina

Rusia Dibuat Waswas, Australia bakal Kirim Alutsista Bushmaster ke Ukraina Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia akan mengirimkan sejumlah kendaraan bersenjata 'Bushmaster' ke Ukraina sesuai permintaan Presiden Volodymyr Zelenskyy.

Permintaan Presiden Zelenskyy disampaikannya Kamis kemarin dalam sesi khusus sidang parlemen Australia. Ia mendesak Australia untuk membantunya negaranya dan mengirimkan kendaraan bersenjata 'Bushmaster'.

Baca Juga: Oligarki Rusia Ramal Perang dengan Ukraina Akan Berlanjut hingga Bertahun-tahun Mendatang

Jumat pagi, PM Morrison mengatakan Australia akan memenuhi permintaan Presiden Zelenskyy. "Kami tidak saja mengirim doa kami, kami mengirim senjata, amunisi, bantuan kemanusiaaan, pakaian pelindung," katanya.

"Kami juga akan mengirim kendaraan bersenjata buatansendiri Bushmaster dan kami akan menerbangkannya dengan pesawat C-17 [Globemasters]."

Namun PM Morrison tidak menyebut berapa jumlah kendaraan yang akan dikirim dan juga kapan pengiriman akan dilakukan ke Eropa.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton mengatakan departemennya sedang mencari cara bagaimana bisa mengirim 'Bushmaster' ke Ukraina.

"Kami sangat sangat terbuka dengan permintaan, dan saya kira terinspirasi dengan apa yang sudah dilakukan Presiden Zelenskyy bagi rakyatnya dan dunia.

"Kami ingin melakukan sesuatu yang bisa membuat perang ini berhenti," kata Peter,Jumat pagi.

Pidato Zelenskyy dihadapan parlemen Australia Kamis malam, berbicara cara lewat penerjemah di hadapan sidang parlemen Australia, Presiden Zelenskyy mengatakan Ukraina memerlukan senjata, selain sanksi Australia terhadap Rusia dan para pendukungnya.

"Yang paling penting adalah kami harus terus mempersenjatai mereka yang berjuang melawan kekuatan jahat ini," katanya.

"Contohnya, Australia memiliki kendaraan bersenjata yang bisa  membawa personel yang sangat bagus, Bushmaster, yang bisa sangat membantu Ukraina, dan peralatan lain yang bisa memperkuat posisi kami dalam hal persenjataan."

"Kalau Anda bisa berbaginya dengan kami, kami akan sangat bersyukur."

Menurut Presiden Zelenskky perang tidak bisa menghancurkan kebebasan, kemandirian dan kehormatan Ukraina, namun dia mengatakan invasi seperti yang terjadi saat ini bisa juga membuat negara lain mengalami hal yang sama.

"Apa yang terjadi di kawasan kami disebabkan oleh agresi Rusia yang merupakan ancaman nyata terhadap negara dan warga Anda juga, karena ini adalah dasar dari semua keburukan," kata Zelenskyy.

"Selama belasan tahun tidak ada ancaman serangan nuklir, sekarang para propaganda Rusia membicarakan kemungkinannya secara terbuka untuk menggunakan senjata nuklir terhadap mereka yang tidak mau tunduk kepada perintah Rusia."

Presiden Zelenskyy merujuk kepada penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 oleh kelompok separatis Ukraina yang mendapat dukungan Rusia di tahun 2014 yang menewaskan semua orang dalam pesawat termasuk 38 warga Australia.

Dia mengatakan jika saja Rusia mendapat hukuman dari negara-negara Barat karena peristiwa tersebut maka perang saat ini tidak akan terjadi.

"Apakah kita berhasil mendapatkan pertanggungjawaban dari mereka yang menyebabkan tragedi? Tidak. Karena mereka bersembunyi di Rusia," katanya.

"Bila dunia menghukum Rusia di tahun 2014 dengan apa yang dilakukannya, maka tidak akan terjadi invasi ke Ukraina di tahun 2022." Zelenskyy dianggap 'singa demokrasi Perdana Menteri Scott Morrison dan Pemimpin Oposisi Anthony Albanese juga memberikan pidato dalam sidang parlemen Kamis malam kemarin. PM Morrison mengumumkan bantuan tambahan AU$25 juta, atau lebih dari Rp250 miliar untuk Ukraina.

"Hari ini di sini, di rumah demokrasi Australia, kami menyambut Anda sebagai singa demokrasi," katanya.

"Kami berdiri dengan anda, Presiden dan kami tidak berdiri dengan para penjahat perang dari Moskow," kata PM Morrison.

Pemimpin oposisi Australia, Anthony Albanese mengatakan parlemen Australia "mendapat kehormatan" bisa mendengarkan langsung dari Presiden Zelenskyy. "Dengan memberikan waktu Anda selama beberapa menit di saat-saat seperti ini [saat perang] adalah tindakan yang sangat kami hargai dan kami mengucapkan terima kasih," katanya. "

"[Vladimir] Putin dan rejim-nya akan mendapat tantangan dan konsekuensi serius. Usahanya untuk memecah belah Barat telah membuat kami semakin dekat satu dengan yang lain. "Ketika Anda berdiri menantang tirani ini menunjukkan kepada kami keberanian yang Anda miliki, keberanian yang sudah menjadi bagian dari anda."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: