Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Bergidik! Ternyata Ada Penumpang Gelap Demokrasi di Balik Gerakan Jokowi 3 Periode

Bikin Bergidik! Ternyata Ada Penumpang Gelap Demokrasi di Balik Gerakan Jokowi 3 Periode Jokowi di acara APDESI | Kredit Foto: BPMI Setrpres/Kris
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya mempertahankan kekuasaan Joko Widodo terus berlanjut. Dari wacana penundaan pemilu 2024, perpanjangan masa jabatan, hingga suara riuh Jokowi 3 Periode di Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3).

Pengamat politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi menyatakan ada penulis skenario di balik wacana Jokowi Presiden 3 periode. Dia menyebutkan wacana itu diawali oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, lalu dari ketua umum partai politik yang meminta penundaan pemilu. Wacana itu kembali berembus setelah pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan dengan big data-nya yang menyebutkan 110 juta masyarakat menginginkan menunda pemilu dan rencana deklarasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI).

Baca Juga: Terus Gaungkan Agar Jokowi 3 Periode, Demokrat Panas: Permufakatan Jahat Elite!

"Ini bagian dari rangkaian wacana yang memang dicari semua celah untuk bisa menggiring opini dan disetujui oleh DPR, MPR, dan DPD itu. Jadi, memang ada ini penulis skenarionya. Kalau saya istilahkan ini kelompok penumpang gelap demokrasi," kata Asrinaldi yang dihubungi JPNN.com, Jumat (1/4).

Dia menyebutkan keberadaan kelompok penumpang gelap itu perlu diwaspadai oleh masyarakat Indonesia, hal ini lantaran dinilai hanya akan mengedepankan kepentingan pribadi.

"Jadi, kelompok itu berusaha untuk menggalang opini agar mereka bisa mendapat keuntungan dari apa yang mereka cita-citakan," lanjutnya.

Tak hanya itu, Asrinaldi juga mengaku telah berkomunikasi dengan para kepala desa yang turut hadir dalam acara Silaturahmi Nasional APDESI 2022 kemarin. Dia menyebutkan dari pengakuan kepala desa, sama sekali tidak ada wacana dukung mendukung atau deklarasi Jokowi 3 periode.

"Itu pendapat pribadi dan beberapa orang saja. Seakan-akan mereka memang didorong untuk berbicara itu, padahal itu tidak ada masuk rangkaian acara," pungkas Asrinaldi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: