Terus Gaungkan Agar Jokowi 3 Periode, Demokrat Panas: Permufakatan Jahat Elite!
Partai Demokrat merespons rencana sejumlah orang yang mengatasnamakan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) mendeklarasikan dukungan bagi Presiden Joko Widodo agar menjabat tiga periode.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan di tengah rakyat yang sedang susah, tetapi masih ada segelintir elite politik yang sibuk memikirkan cara melanggengkan kekuasaan.
Baca Juga: Suara Amien Rais Menggema: Duet Jokowi - Luhut Harus Berakhir Oktober 2024!
Dia menjelaskan sebelumnya usulan tiga periode dari level elite, mulai dari menteri sampai ke jajaran ketua umum parpol pendukung pemerintah dan telah ditolak mentah-mentah oleh rakyat.
"Kini, upaya permufakatan jahat untuk melanggengkan kekuasaan ini kembali diorkestrasi oleh oligarki elite untuk disuarakan seolah-olah aspirasi dari bawah," kata Herzaky dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Rabu (30/3).
Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu mengaku kasihan dengan beberapa pengurus asosiasi kepala desa, maupun kades yang didorong-dorong untuk menyuarakan usulan Jokowi tiga periode.
"Kasihan ini kepala desa yang seharusnya fokus pada upaya pembangunan di desanya, malah didorong-dorong untuk masuk ranah politik, apalagi kalau ternyata dibarter dengan pencairan dana untuk desanya. Nanti bisa memicu konflik horizontal di desanya masing-masing," paparnya.
!Herzaky juga menjelaskan masyarakat desa yang tidak sependapat dengan para kepala desanya bisa melakukan perlawanan, dan memunculkan konflik baru di akar rumput. "Masyarakat sedang susah, kini mau dibelah di akar rumput oleh segelintir oligarki elite. Jahat sekali elite-elite yang berupaya terus mendorong usulan tiga periode dengan mengorbankan rakyat," ujar pria kelahiran Balikpapan itu.
Tak hanya itu, Herzaky juga mengaku kasihan dengan Presiden Jokowi jika situasi seperti ini terus terjadi. Dia menyebutkan seharusnya Presiden Jokowi punya warisan yang baik, yakni mewariskan demokrasi yang makin matang di Indonesia.
Namun, lanjutnya, akibat ambisi dan kelakuan segelintir elite di sekelilingnya, malah nantinya bisa dikenang sebagai pemimpin yang membelah negeri ini dengan polarisasi, konflik horizontal antarrakyat di tingkat akar rumput.
"Lalu, dianggap merusak demokrasi dan mengangkangi konstitusi demi ambisi segelintir elite," pungkas pria yang juga menjabat sebagai juru bicara Partai Demokrat, itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq