Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Ramayana yang Dulu Tekor Kini Berubah 180 Derajat, Alhamdulillah Cuan!

Nasib Ramayana yang Dulu Tekor Kini Berubah 180 Derajat, Alhamdulillah Cuan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan ritel mengalami tekanan signifikan akibat pandemi Covid-19, tak terkecuali bagi PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Setelah mengalami kerugian berkepanjangan, akhirnya Ramayana berhasil mengantongi laba pada tahun 2021. 

Merujuk laporan keuangan perusahaan, Ramayana mencatatkan laba bersih senilai Rp170,58 miliar per Desember 2021. Nilai tersebut berbalik dari rugi Rp138,87 miliar per Desember 2020 lalu. Capaian tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan Ramayana sepanjang tahun 2021. Baca Juga: Keuntungan Meroket, Perusahaan Media Milik Konglomerat Eddy Sariaatmadja Kantongi Cuan Jumbo!

Total pendapatan Ramayana meningkat sebesar 2,37% (yoy) dari Rp2,53 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp2,59 triliun pada akhir 2021. Pada dasarnya, pendapatan dari penjualan barang beli putus yang diraih Ramayana stabil di angka Rp2,06 triliun. Hanya saja, ada kenaikan pada komisi penjualan konsinyasi dari sebelumnya Rp466,27 miliar menjadi Rp529,38 miliar.

Pendapatan yang bertumbuh diikuti dengan efisiensi sejumlah pos beban. Beban penjualan mengalami perbaikan dari Rp106,97 miliar pada 2020 menjadi Rp104,61 miliar pada 2021. Beban umum dan administrasi pun membaik dari sebelumnya Rp1,27 triliun menjadi Rp1,17 triliun. Begitu pula dengan beban lainnya, Ramayana mencatat nilainya turun dari Rp36,30 miliar menjadi Rp18,38 miliar.

Pada saat yang sama, Ramayanan mengantongi pendapatan lainnya yang lebih besar, yakni dari Rp78,24 miliar menjadi Rp239,56 miliar. Total aset Ramayana mengalami penyusutan dari Rp5,29 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp5,09 triliun pada Desember 2021. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: