Pemerintah menargetkan dana Rp252,2 trilliun atau setara 54,2% untuk pembangunan biaya Ibu Kota Negara (IKN) dari kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Bukan hanya itu, dana ini juga diperoleh sebagian dari Investasi Swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Serta Anggaran Pembelanjaaan Biaya Negara (APBN).
Hal itu dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan proyek IKN akan rampung di tahun 2045.
"Kami menargetkan Pembangunan IKN nantinya akan dibagi menjadi 5 tahapan kerja, yaitu tahap 1 (2022–2024), tahap 2 (2024–2029), tahap 3 (2030–2034), tahap 4 (2035–2039), dan tahap 5 (2040–2045)," ucap Jokowi dalam keterangan tulisnya dengan Warta Ekonomi, Senin, (4//4/2022).
Kemudian, kata dia, untuk rencana pada tahap 1, pembangunan IKN berfokus dalam pembangunan perkotaan, infrastruktur, dan ekonomi. Di tahun 2022, pembangunan akan difokuskan pada aktivitas konstruksi infrastruktur dasar seperti apartemen atau perumahan, bendungan, jalan tol, jalur logistik, dan gedung-gedung pemerintahan.
"Pihak kami di tahun 2023 dan 2024, akan mulai dilakukan pemindahan aparatur negara ke IKN yang meliputi pemindahan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN), Pegawai Negeri Sipil (PNS), serta Badan Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif," pungkasnya.
Jokowi berharap nantinya IKN akan menjadi pusat kota dan pusat pemerintahan. IKN, dalam mengembangkan sektor ekonomi prioritas, menerapkan sistem insentif untuk sektor ekonomi prioritas, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"IKN nantinya ditargetkan menjadi motto 'Kota Dunia untuk Semua' dan menjadi salah satu kota dengan daya saing ekonomi tertinggi di dunia," kata Jokowi.
Namun, sebagai tambahan informasi, jika dilihat dari kacamata ekonomi domestik, IKN akan dikembangkan menjadi superhub yang terdiri dari 6 klaster ekonomi, yaitu klaster industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, pertanian berkelanjutan, ekowisata dan wisata kesehatan, bahan kimia dan produk turunan kimia, serta energi rendah karbon.
Selain itu juga dari paparan yang dia jelaskan, IKN juga ditargetkan akan memiliki dua klaster pendukung, yakni klaster pendidikan dan kota pintar serta pusat industri 4.0. dengan era digitalisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: