Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BBM Naik, Kepala BIN Bilang Jadi Momen Masyarakat Hidup Lebih Sehat Sampai Singgung Soal Rokok

BBM Naik, Kepala BIN Bilang Jadi Momen Masyarakat Hidup Lebih Sehat Sampai Singgung Soal Rokok Kredit Foto: Antara/MN Kanwa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) Budi Gunawan mengimbau masyarakat mulai mengadaptasi gaya hidup sehat. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan guna menyesuaikan meningkatnya harga pertamax di Indonesia.

Jenderal (Purn) Polisi ini menjelaskan, menaikkan harga BBM terpaksa diambil menyusul meningginya harga minyak dunia akibat perang Rusia-Ukraina. Dia mengatakan, kenaikan itu tentu dirasakan masyarakat padahal mereka tengah dihimpit harga pangan dan baru berangsur pulih setelah didera Covid-19 yang panjang.

Dia mengungkapkan, terus memaksakan harga murah (mitigasi) tidak hanya sia-sia, malah sangat beresiko karena akan menguras Pertamina dan juga mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial.  

"Dalam proses pengambilan keputusan adaptasi ini, pemerintah sangat memperhatikan nasib masyarakat berpenghasilan rendah. Karena itulah BBM yang naik adalah Pertamax, jenis yang selama ini dikonsumsi kalangan menengah atas. Sementara jenis Pertalite yang dikonsumsi mayoritas masyarakat bawah harganya tetap dan kini justru disubsidi," katanya dalam keterangan, Senin (4/4/2022).

Baca Juga: Masyarakat Mohon Sabar dan Siap-siap! Nasib Pertalite Diprediksi Akan Sama dengan Premium

Masih demi melindungi masyarakat, kenaikan harga Pertamax pun, lanjut Budi Gunawan, tidak dilepas ke harga keekonomiannya yang kini sekitar Rp16.000. Juga tidak disamakan harga di negara tetangga yang berkisar Rp20.000-Rp30.000. Harga Pertamax naik ke kisaran harga Rp12.500-Rp13.500. Harga yang relatif terjangkau bagi para pemilik mobil mahal.

Meski demikian, Budi Gunawan mengakui kenaikan ini akan tetap berdampak tak langsung pada biaya hidup masyarakat. Terutama karena terakumulasi dengan kenaikan komoditas lain. Karena itu, katanya, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat.

“Solusi paling substantif bagi masyarakat untuk menghadapi kondisi ekonomi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing. Solusi ini tidak hanya baik bagi setiap individu masyarakat, tetapi juga baik bagi Bangsa; karena membudayakan kembali nilai-nilai kearifan lama yang hampir hilang terkikis  desakan budaya konsumerisme modern,” jelas Budi Gunawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: