Angkat Bicara Soal Tuduhan IDI yang Sebut Dosen Pembimbing Terawan Dapat Tekanan, Unhas Minta Bukti
SuaraSulsel.id sudah berulang kali menghubungi salah satu promotor Terawan kala itu, Prof Irawan Yusuf. Namun, mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unhas itu mengaku tak bersedia diwawancara.
Irawan mengizinkan mengutip hasil wawancaranya dengan salah satu TV pada tahun 2018 lalu di Youtube. Dari wawancara Irawan di Youtube, ia mengaku sebenarnya tak ada masalah dengan metode pengobatan Terawan.
Baca Juga: Pecat Terawan dan Dinilai Tak Dukung Produk Negeri, DPR Jadi Curiga Ada Siapa Dibalik IDI
"Saya katakan dalam dunia kedokteran itu, hampir semua teknologi yang membuat terobosan selalu dimulai dari kontroversi. Tapi kontroversi ini harus diselesaikan dengan riset panjang," ujarnya.
Terawan dinilai mampu membuktikannya. Bahkan inovasinya sudah diujicobakan ke beberapa orang. Termasuk ke penderita stroke.
Baca Juga: Makin Panas! IDI Cium Ada Tekanan Dibalik Lolosnya Terapi Cuci Otak Terawan
"Terawan bisa mengubah DSA dari diagnosis menjadi terapi dengan menginjeksi Heparin ke pasien," ungkapnya.
Irawan mengatakan dari sudut metode penelitian yang digunakan dokter Terawan, ini sudah sesuai standar yang digunakan mahasiswa S3 program Doktor di Unhas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas