Tingkatkan Pelayanan, PLN Pastikan Sistem Digital Rantai Pasok Kelistrikan Makin Optimal
Sebagai contoh stok kWh meter untuk penyambungan baru pelanggan atau Miniatur Circuit Breaker (MCB) yang dibutuhkan untuk penambahan daya. Laju ketersediaan material ini sangat cepat membuat terkadang unit layanan kehabisan stok material tersebut, hal ini menyebabkan proses pelayanan kepada pelanggan menjadi tertunda.
"Ujung-ujungnya ini berdampak pada tidak optimalnya pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, Darmawan material/aset yang sudah terpasang, namun karena satu dan lain hal harus dikembalikan (material retur), juga belum terkelola melalui sistem digital dan masih dikelola secara manual.
Baca Juga: Erick Thohir Optimis PLN Mampu Jalankan Transisi Energi di Tanah Air
"Apakah aset tersebut masih bisa digunakan di tempat lain (relokasi), atau sudah rusak tetapi masih bisa diperbaiki, atau bisa juga sudah tidak bisa digunakan lagi. Ini juga perlu dikelola dengan baik melalui sistem digital," ujar Darmawan.
Untuk itu, Darmawan bergerak cepat dengan langsung membentuk Tim Task Force Digitalisasi Pengelolaan Inventori untuk bisa segera menyelesaikan persoalan. Menurutnya, perlu ada review dan laporan yang day to day agar pengawasan bisa lebih optimal.
Baca Juga: Silaturahmi Bareng SP PLN, Erick Thohir Janjikan Dana Pensiun
Harapannya, seluruh proses bisnis pengelolaan inventori di gudang PLN menjadi lebih simpel, rapi, proaktif dalam memastikan ketersediaan material dan akuntabel. Seluruh prosesnya juga dapat dimonitor mulai dari jajaran Direksi hingga petugas di lapangan.
Dengan adanya perbaikan ini, dirinya meyakini pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih baik. "Ke depan tidak ada lagi cerita di mana pelanggan tidak terlayani dengan cepat karena permasalahan dalam pengelolaan material," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: