Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Didanai Jerman, Pengembangan TPA Sampah Talang Gulo Bersistem Sanitary Landfill Capai 14 Juta Euro

Didanai Jerman, Pengembangan TPA Sampah Talang Gulo Bersistem Sanitary Landfill Capai 14 Juta Euro Kredit Foto: PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Jerman tengah mengembangkan tempat pemrosesan akhir sampah yang ramah lingkungan melalui sistem sanitary landfill di Kota Jambi.

Pengembangan sistem sanitary landfill TPA Sampah Talang Gulo mulai dikerjakan sejak 2018 hingga 2020 dengan biaya senilai 14 juta euro atau sekitar Rp218,9 miliar. Pengoperasian TPA sampah dengan sistem sanitary landfill akan meminimalisasi dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Menteri PUPR Tinjau Jalur Mudik yang Sempat Terdampak Longsor

Dikutip dari keterangan persnya, Minggu (10/4/2022), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan masalah sampah dapat dilakukan melalui dua aspek, yakni struktural dengan membangun infrastruktur persampahan dan nonstruktural seperti mendorong perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.

Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengatakan, TPA Sampah Talang Gulo tengah dikembangkan melalui kerja sama bersama Jerman lewat Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERIC-SWM). Pemilihan TPA Sampah Talang Gulo untuk pilot project program ERIC-SWM karena kondisi TPA eksisting di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.

TPA lama yang dibangun pada tahun 1997 sudah overload dan dikhawatirkan tidak akan bisa lagi menampung sampah yang ditimbulkan setiap harinya. Untuk itu, dilakukan pembangunan TPA sampah yang baru dengan sistem sanitary landfill yang lokasinya sama dengan TPA lama dengan luas lahan 21,3 hektare.

Pengembangan infrastruktur TPA Sampah Talang Gulo meliputi pembangunan area landfill seluas 5,2 hektare atau 620.000 m3, sarana pengolahan air lindi (leachete treatment plant) berkapasitas 250 m3/hari, sarana pemilahan sampah berkapasitas 35 ton/hari, sarana pengolahan kompos berkapasitas 15 ton/hari, dan bangunan fasilitas penunjang lainnya, seperti kantor pengelola, jembatan timbang, dan whorkshop.

Dengan sistem sanitary landfill, TPA Talang Gulo memberikan manfaat untuk meningkatkan akses layanan persampahan bagi 600 ribu jiwa masyarakat Kota Jambi serta menghasilkan produk kompos hingga 15 ton/hari. Sistem ini juga dinilai lebih ramah lingkungan dengan memilah sampah organik hingga 35 ton/hari dan mengolah air lindi sekitar 250 m3/hari.

Air lindi ditampung dan disalurkan ke kolam penampungan IPL (Instalasi Pengolahan Lindi) dengan sistem pemurnian bertahap dan dilengkapi bak kontrol sehingga dapat meminimalisasi pencemaran tanah, udara, dan air di sekitarnya.

Selain Kota Jambi, terdapat kota/kabupaten lain yang menjadi percontohan dalam program tersebut, seperti Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Jombang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: