Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dapat Dana Jumbo dari Publik, Bos GoTo Bongkar Rencana Jangka Panjang

Dapat Dana Jumbo dari Publik, Bos GoTo Bongkar Rencana Jangka Panjang Kredit Foto: GoTo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mengantongi dana sebesar Rp15,8 triliun dari hasil penjualan saham ke masyarakat. 

Dana tersebut diperoleh perserooan melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 40,6 miliar saham di harga Rp338 per saham. 

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan bahwa pencatatan saham ini mengawali perjalanan GoTo sebagai perusahaan terbuka yang tercatat di BEI. Meski berlangsung di tengah gejolak pasar global, ketertarikan yang tinggi dari para investor mencerminkan tingginya permintaan atas layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology di kawasan Asia Tenggara, serta kepercayaan pada posisi GoTo sebagai ekosistem digital terintegrasi terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Perdana Masuk Bursa, Saham GOTO Masih Kokoh Meski Sempat Mengalami Naik-Turun

“Melalui momen bersejarah ini, perusahaan akan meningkatkan kemampuan untuk mencapai misi kami, seraya melayani seluruh pihak di dalam ekosistem kami dengan lebih baik,” kata Andre di Jakarta, Senin (11/4/2022). 

Dalam kesempatan ini Andre mengungkapkan strategi pertumbuhan jangka panjang perseroan dari dana hasil IPO. Ia membeberkan bila dana IPO akan digunakan perseroan pertama untuk mendorong pertumbuhan jumlah konsumen dan penggunaan layanan melalui pengembangan produk  dan sinergi antar layanan dalam ekosistem GoTo. 

“Sehingga semakin banyak konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang akan mendapat manfaat dari ekosistem GoTo,” ucap Andre. 

Baca Juga: The Power of GoTo: IHSG Melambung Hampir 2% ke Atas 7.330 pada Sesi Pertama

GOTO kemudian akan memanfaatkan dana belasan triliun tersebut untuk memperkuat pengalaman berbelanja dan bertransaksi di area terdekat (hyperlocal) didukung dengan pengembangan infrastruktur.

“Ini dilakukan agar konsumen dapat memperoleh akses layanan yang paling relevan dengan mudah, cepat, dan ekonomis,” terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: