Analis politik dan Direktur IndoStrategy Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai adanya perebutan kepentingan ekonomi atas program vaksin sehingga vaksin halal sampai saat ini sulit untuk masuk ke dalam daftar booster (Vaksin lanjutan).
Menurutnya, diduga terdapat oknum-oknum yang selalu ingin mencari keuntungan dalam setiap program pemerintah, terutama program vaksinasi ini.
Baca Juga: Rp270 Triliun Dihabiskan Pemerintah China Hanya untuk Vaksin
"Saya kira namanya program pemerintah itu kan selalu ada (siapa) yang diuntungkan, (siapa) yang dapat proyek. Vaksinasi ini tentu saja tak lepas dari perebutan kepentingan ekonomi politik," ungkapnya kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan salah satu cara yang bisa dilakukan oknum mafia vaksin, adalah dengan melakukan teror yang menyerang psikis terhadap pihak yang berusaha untuk menghalangi-halangi agenda mereka.
"Kalau kemudian ada teror psikis untuk melemahkan Panja Vaksin ini, tentu saja itu harus dipahami sebagai upaya yang dibawa oleh para peneror ini. Artinya begini, mungkin saja ada yang terganggu dan tetap ingin menguasai-mendapatkan untung tender tersebut," ucapnya.
Baca Juga: Tinjau Produksi Vaksin Zifivax, Kepala BPOM Puji Komitmen Capai Kemandirian Farmasi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: