Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebaran Depan Mata, Jasa Marga Siapkan Strategi Hadapi Arus Mudik dan Balik

Lebaran Depan Mata, Jasa Marga Siapkan Strategi Hadapi Arus Mudik dan Balik Trafik kendaraan melintas di ruas tol Jagorawi di Jakarta, Senin (21/3). PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat realisasi volume lalu lintas di jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group pada Januari-Februari tahun ini mencapai 179 juta kendaraan. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 11,7% jika dibandingkan dengan lalu lintas pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 160 juta kendaraan. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. telah mematangkan berbagai strategi dan kesiapan layanan operasi guna mengawal pelaksanaan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Adapun hal ini disampaikan oleh Corporate Communication and Community, Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru bahwa layanan ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan mobilitas yang didukung oleh kebijakan Pemerintah dalam rangka memperbolehkan arus mudik kembali tahun ini. 

Baca Juga: 47% Pemudik Gunakan Jalur Darat, Polisi Siapkan Skenario Lalu Lintas

“Pihak Jasa Marga menaati peraturan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat untuk melakukan kegiatan mudik dengan aman dan bertanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku," pungkas Heru, dalam siaran pers dengan WartaEkonomi, Senin (11/4).

Heru menjelaskan sejumlah upaya untuk meningkatkan kapasitas lajur saat ini terus dikejar oleh Jasa Marga, di antaranya adalah memfungsikan pelebaran satu lajur di sepanjang Km 61 s.d Km 50 Jalan Tol Jakarta- Cikampek arah Jakarta (dari tiga lajur menjadi empat lajur) serta mempersiapkan jalur alternatif Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Sadang s.d Kutanegara sepanjang 8 Km.

“Fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan alternatif pada arus balik jika terjadi kepadatan di Simpang Susun Dawuan yang merupakan titik pertemuan arus lalu lintas dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Cipularang. 

Namun kata dia, jalur ini perlu diantisipasi, oleh masyarakat karena akan keluar di jalan arteri Karawang Timur, kemudian melanjutkan kembali masuk ke jalan tol melalui GT Karawang Timur dan GT Karawang Barat,” ujar Heru.

Heru menambahkan, berdasarkan hitungan V/C Ratio (perbandingan kendaraan dengan kapasitas lajur) yang melebihi dari kondisi normal, maka rekayasa lalu lintas dibutuhkan untuk memaksimalkan kapasitas seperti contraflow, one way, ramp check, dan pelaksanaannya adalah merupakan diskresi Kepolisian.

Baca Juga: Pertamina Jamin Layanan BBM dan LPG di Jawa Bagian Barat Jelang Mudik Lebaran

“Upaya ini dilakukan untuk optimalisasi jalan tol agar tidak ada penumpukan di jalan seperti 2 tahun lalu," jelas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: