Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ade Armando Bonyok Celananya Sampai Lepas, Analisa Refly Harun Nggak Main-main: Peringatan untuk…

Ade Armando Bonyok Celananya Sampai Lepas, Analisa Refly Harun Nggak Main-main: Peringatan untuk… Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah aksi mahasiswa di Gedung DPR, Ade Armando muncul dengan kabar tidak sedap yang mana dirinya babak belur dipukuli massa.

Dalam potongan gambar dan video yang beredar tampak muka Dosen Universitas Indonesia tersebut berlumuran darah dan tidak lagi dalam menggunakan celana akibat dihajar massa.

Sampai saat ini belum ada penjelasan mengapa sosok yang kontroversial itu bisa babak belur.

Mengenai babak belurnya Ade Armando ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyampaikan pendapatnya.

Refly menegaskan bahwa hal-hal seperti yang Ade alami seharusnya tidak terjadi.

“Sebenarnya kita tidak boleh juga inikan tidak manusiawi juga,” tegas Refly Harun dikutip dari video di akun Youtubnya, Senin (11/4/22).

Baca Juga: Mahasiswa Nggak Geruduk Istana, Refly Harun Sebut Ada “Sakralisasi” Hingga Singgung Era SBY, Simak!

Refly juga dalam pembahasannya mengenai bonyoknya Ade Armando menekankan bahwa peristiwa tersebut adalah warning atau peringatan untuk para penegak hukum.

Lanjut Refly hal itu karena jangan sampai ada penegakkan hukum yang terkesan memilih antara pihak yang dekat penguasa dengan yang kritis terhadap penguasa.

“Ini adalah warning bagi para penegak hukum agar beralku adil baik yang pro maupun yang kritis ke Presiden Jokowi. Jangan sampai kemudian menggunakan politik belah bambu,” tegas Refly.

Hal ini karena melihat kenyataan bahwa beberapa pihak yang selama ini diduga dekat dengan penguasa dengan menjadi pendukung garis keras, meski sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib namun prosesnya lambat bahkan tidak ada sama sekali atau sederhananya tidak tersentuh hukum.

Baca Juga: Kamerawan Cerita Kronologi Ade Armando Bonyok Sampai Celananya Lepas, Singgung Penanganan Aparat

“Kita bicara tentang psikologi, kita tahu ada kelompok yang sepertinya unctouchable, powerfull, kelompok-kelompok yang tak tersentuh hukum, walaupun sudah dilaporkan berkali-kali tidak diproses juga. Sementara kelompok yang oposisi itu mudah sekali diproses dan mudah sekali ditahan,” jelas Refly.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: