Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sering Berbeda Pendapat, Menantu Gus Mus Ikut Kecam Pelaku Pengeroyokan Ade Armando

Sering Berbeda Pendapat, Menantu Gus Mus Ikut Kecam Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Kredit Foto: Twitter/Ulil Abshar Abdalla
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menantu K.H Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ulil Abshar Abdalla mengutuk keras pelaku pengkeroyokan Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando. Melalui akun twitternya, meski sering bersebrangan pendapat, Ulil mengaku prihatin dengan peristiwa yang menimpa pakar komunikasi UI tersebut. 

Sebab menurut Ulil, segala bentuk kekerasan terutama pengeroyokan atas nama apapun tidak bisa dibenarkan. 

Baca Juga: Kerap Dituduh Buzzer, Ade Armando Ternyata Pernah Kritik Jokowi yang Hadiri Pernikahan Atta Aurel

"Secara personal saya banyak berbeda pendapat dengan Ade Armando. Tetapi saya mengutuk kekerasan terhadap dia dalam demo hari ini. Kekerasan atas nama apapun tidak bisa ditolerir," kata Ulil. 

Selain itu, Ulil juga tidak menyoroti beberapa pihak yang langsung menyalahakan kelompok tertentu atas kasus pengkeroyokan Ade Armando. 

"Saya juga mengkritik mereka yang langsung menyebut 'kadrun' sebagai pelakunya. Istilah 'kadrun' dan 'cebong' sudah sebaiknya dibuang jauh-jauh. Hanya mengotori atmosfir sosial kita," jelasnya.

Baca Juga: Ade Armando Dianiaya Peserta Demo, Guntur Romli Singgung-Singgung Soal Preman Intoleran dan Radikal

Sontak saja cuitan suami Ienas Tsuroiya itu langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang sependapat dengan pria kelahiran Kabupaten Pati tersebut. 

"Setuju mas, sudah bertahun-tahun kita dipisahkan oleh kata 'kadrun' 'cebong' 'kampret'. Seolah negara ini terpecah belah hanya karena pandangan politik. Terkait pengeroyokan Ade Armando saya pun turut sedih dan mengutuk keras segala bentuk penganiayaan," ucap akun @Rico**. 

"Saya pribadi seringkali sangat tidak setuju dengan Pak Ade Armando, tapi kekerasan atas Pak Ade saya rasa bukan perilaku yang benar. Perihal label-label konyol itu juga saya setuju dengan Mas Ulil," tutur akun @pesala**. 

"Setuju, Gus. Komentar-komentar provokatif dari kedua kubu harusnya dapat ditahan. Ketika terjadi seperti ini akhirnya pada playing victim," sahut akun @syahru**.

Baca Juga: Nyaris Ditelanjangi, Ade Armando Sempat Nangis dan Mohon Ampun saat Dikeroyok Massa Demo 11 April

"Betul sekali, istilah inilah yang selalu digunakan sehingga persaudaraan sebangsa sulit disatukan terutama dalam medsos," tandas akun @khairussa**. 

Sebelumnya, saat terjadi aksi unjuk rasa di gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022). Ade Armando dikabarkan dianiaya sekumpulan massa yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa. 

Baca Juga: Ade Armando Dikeroyok Massa Demo, Budiman Sudjatmiko: Apa Perasaan Para Pengeroyok?

Dia dianiayai hingga tersungkur ke aspal bahkan celana panjang yang dikenakannya hilang. Ade juga mencoba melindungi kepala dan badan sambil tersungkur ke tanah ketika dia menerima amukan massa. 

Potret Ade Armando dalam kondisi babak-belur dan dievakuasi polisi tersebar di sejumlah akun media sosial, termasuk Twitter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: