Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sayang Sekali! Gegara Pengeroyokan Ade Armando, Isu yang Dibawa Mahasiswa Jadi Tertutup

Sayang Sekali! Gegara Pengeroyokan Ade Armando, Isu yang Dibawa Mahasiswa Jadi Tertutup Kredit Foto: Fb Ade Armando Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan aktivis 98, Adian Napitupulu, menilai, demo mahasiswa yang tujuannya mulia justru tertutupi dengan adanya berita kekerasan terhadap aktivis media sosial Ade Armando.

Adian Napitupulu yang kini merupakan Politisi PDIP itu mengatakan, tindak kekerasan yang dilakukan oknum pendemo, justru merugikan bagi mereka. Sebab, isu dan tuntutan yang seharusnya menjadi sorotan dan disampaikan ke pemangku kepentingan, justru luntur begitu saja dengan adanya tindak kekerasan.

Baca Juga: Ketahuan Sudah! Ade Armando Tiba-tiba Muncul di Kerumunan Massa Aksi Depan DPR Ternyata Demi...

"Masalahnya kan ada enam isu yang diperjuangkan oleh mahasiswa. Isu-isu ini tertutupi oleh kekerasannya. Harusnya kan isunya tidak boleh hilang oleh peristiwa apapun," ujar Adian Napitupulu, dikutip dari sesi wawancara di Kompas TV, Senin (11/4/2022).

Diakui Adian, kondisi di lapangan memang sulit untuk mengendalikan massa yang begitu banyak. Selain massa berasal dari berbagai kampus yang berbeda, demo mahasiswa itu juga membuka diri bagi masyarakat lain yang ingin mengikutinya.

"Karena ada keterlibatan masyarakat yang tak ter-organize pada rapat-rapat yang diadakan mahasiswa, ngontrolnya susah sekali," tuturnya.

Meski demikian, Adian menyebut terlalu dini untuk mengatakan bahwa demo 11 April 2022 tersebut ditunggangi oleh kepentingan dan massa tertentu. "Untuk sampai pada soal adanya penyusupan atau tidak, itu kan tidak bisa sembarangan ya, butuh pembuktian. Tadi yang disampaikan Kapolda, dia harus membuktikan betul ada penyusupan," tegas Adian.

Namun demikian, ia menduga bahwa tindakan kekerasan yang dialami Ade Armando tersebut, pelakunya merupakan personal dan pihak Kepolisian tidak akan sulit untuk mengungkapnya.

"Mengenai pertanggungjawaban secara personal pelaku kekerasan itu Polisi dong nanti yang akan menentukan siapa pelakunya dan sebagainya. Ini akan ada upaya pembuktian. Di wilayah DPR itu kan ada puluhan mungkin ratusan CCTV, tinggal untuk alat bukti merangkai peristiwa demi peristiwa bukan hal yang sulit bagi Polisi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia Ade Armando dianiaya massa saat mengikuti aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: