Elon Musk Ngaku Gak Takut Mati, 3 Miliarder Ini Justru Rogoh Kantong Dalam-dalam untuk Hidup Abadi
Sejauh ini, Unity Biotechnology mengumpulkan lebih dari USD300 juta (Rp4,3 triliun) dalam pendanaan sebelum go public pada tahun 2018. Pada Senin sore, ia memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD73,06 juta (Rp1 triliun), turun secara signifikan dari puncaknya pada September 2018 yang hampir USD972 juta (Rp13,9 triliun).
Peter Thiel menjadi salah satu miliarder yang sangat mendukung penelitian hidup abadi. Salah satu start-up yang dibantu dana Thiel, yang bernama Ambrosia, meninjau kembali praktik tahun 1950-an yang disebut parabiosis. Penelitian itu bereksperimen dengan membuka dan menyatukan sistem peredaran darah pada tikus.
Meskipun studi tersebut belum menghasilkan kesimpulan konkret, tetapi perusahaan yang berbasis di Monterey, California masih memulai uji coba serupa pada manusia dengan menyuntikkan darah dari orang di bawah usia 25 ke peserta berusia 35 dan lebih tua dengan mengklaim efek peremajaan.
“Ini adalah salah satu hal yang sangat aneh di mana orang telah melakukan studi ini pada 1950-an dan kemudian dihentikan sama sekali,” kata Thiel kepada Insider pada 2015. “Saya pikir ada banyak hal yang anehnya belum dieksplorasi.”
Pada 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengeluarkan peringatan terhadap parabiosis. Ambrosia tampaknya tidak beroperasi hari ini.
Ini tidak menghentikan miliarder teknologi lainnya untuk mengejar tujuan akhir yang serupa. Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, adalah salah satu pendiri The Breakthrough Prize, yang setiap tahun memberikan USD3 juta (Rp43 miliar) kepada para ilmuwan yang membuat kemajuan transformatif menuju pemahaman sistem kehidupan dan memperpanjang kehidupan manusia, menurut situs webnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: