Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Kuak 300 Biolab Amerika yang Kembangkan Patogen Mematikan, Ada 30 di Ukraina

Rusia Kuak 300 Biolab Amerika yang Kembangkan Patogen Mematikan, Ada 30 di Ukraina Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Invasi Rusia ke Ukraina sudah terjadi hampir 2 bulan sejak Februari 2022 lalu. Dalam invasi tersebut juga banyak pihak terlebih negara Barat dan Eropa mengutuk keras agresi militer yang dilakukan Rusia.

Dalam konflik Rusia dan Ukraina, banyak negara sebenarnya terlibat baik langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga: Diskusi dengan Narendra Modi, Joe Biden Bujuk India Tak Impor Minyak dari Rusia

Pihak Rusia mengklaim bahwa invasi itu terjadi tak lain karena AS dan sekutunya terlalu mencampuri hubungannya dengan Ukraina dan ingin menjadikan Ukraina bak boneka.

Rusia menyebut bahwa pihaknya menemukan laboratorium biologis alias biolab yang merupakan milik AS banyak dibangun di Ukraina dan hal itu dianggap membahayakan.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva saat diwawancarai oleh VIVA mengatakan bahwa ada lebih dari 30 biolab yang dibangun oleh AS di Ukraina saja. 

“Saya yakin tentang biolab yang dibangun oleh AS. Lebih dari 30 biolab, lebih dari 30 di Ukraina saja dan 300 di seluruh dunia,” kata Lyudmila saat ditemui di kediaman resminya di Jakarta pekan lalu.

Selain itu dia menekankan bahwa biolab yang berada di Ukraina sedang mengembangkan pathogen berbahaya yang dapat menyebarkan penyakit yang bisa mematikan Dubes Rusia itu mengatakan bahwa mereka memiliki bukti mengenai pengembangan patogen berbahaya tersebut dan bukan asal tuduh.

“Dan sekarang kami memiliki semua dokumen yang membuktikan bahwa apa yang terjadi di biolab yang dikendalikan sepenuhnya oleh AS,” ujar Lyudmila pada Selasa (12/4/2022).

“Ini adalah pengembangan patogen yang sangat berbahaya yang dapat dilepaskan dan menyebarkan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan 10 dari 1000 kematian,” sambungnya.

Menurut Lyudmila, lab tersebut adalah senjata biologis yang sebenarnya dapat menghancurkan banyak orang dalam sekali penggunaan. Dia juga percaya bahwa pengembangan patogen berbahaya di laboratorium di Ukraina digunakan akan bisa digunakan menyerang orang Rusia.

Lyudmila menekankan bahwa Rusia sendiri telah menghancurkan semua stok senjata kimianya pada 2018 lalu. Rusia lanjutnya terbukti berkomitmen secara internasional untuk tidak pernah menggunakan senjata kimia mereka.

“Kami telah menghancurkan semua stok senjata kimia kami pada 2018, terbukti secara internasional kami berkomitmen. Kami memenuhi kewajiban kami di bawah konvensi larangan senjata kimia. Kami tidak memiliki senjata kimia,” kata Lyudmila lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: