Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode, buka suara soal tudingan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menyebut relawan Anies berkaitan dengan pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
"Apa hubungannya relawan Anies? Yang disampaikan Grace Natalie itu tidak punya dasar," kata Laode saat dihubungi WartaEkonomi, Rabu (13/4).
Baca Juga: Terkuak Gara-gara Pengeroyokan Ade Armando, Anies Baswedan Diduga Merekrut...
Laode mempertanyakan logika berpikir Grace Natalie yang mengaitkan relawan Anies dengan insiden pada demo 11 April lalu itu. Menurut Laode, cara berpikir Grace Natalie terbilang aneh.
"Padahal dia mantan wartawan, tapi cara dia berlogika dan berpandangan itu betul-betul tidak menunjukkan kapasitasnya, karena langsung menunjuk ke kelompok relawan Anies tanpa pembuktian. Ini sangat disayangkan," tandasnya.
Dia melanjutkan, pernyataan Grace Natalie yang tidak didukung dengan dasar yang kuat ini justru berpotensi merusak demokrasi. Sebab, pernyataannya dapat memicu perpecahan di kalangan masyarakat yang beragam.
Baca Juga: Sebut Pengeroyokan Ade Armando Ironi, Muannas Alaidid: Kelompok Radikal Tak Boleh Masuk Demokrasi!
"Langsung terus terang saja, jangan menuduh-nuduh. Itu kan repot. Yang dia lakukan ini justru sedang merusak demokrasi," tegas Laode.
Laode menekankan isu pengeroyokan itu tidak ada kaitannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Sebetulnya kami di Relawan Bala Anies saja tidak perlu menanggapi isu-isu yang tidak ada dasar yang kuat, apalagi Pak Anies, masih fokus bangun Jakarta," pungkasnya.
Baca Juga: Sebut Kiamat Pun Luhut Gak Bakal Buka Big Data, PDIP: Pepesan Kosong, Bullshit!
Diberitakan sebelumnya, Grace Natalie menyoroti beredarnya tangkapan layar (screenshot) sebuah grup WhatsApp yang berisi ajakan persekusi Ade Armando saat demo di depan gedung DPR beberapa hari lalu. Berdasarkan tangkapan layar tersebut, grup WA yang tercantum memiliki nama 'Relawan Anies Apik 4'.
Menurutnya, jika pengirim pesan pada tangkapan layar itu benar tergabung dalam relawan Anies, maka ada hubungan antara relawan Anies dengan para pendemo yang bersikap anarkis.
Bahkan, Grace Natalie menduga terdapat mantan anggota dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam kelompok tersebut.
"Jika ini yang terjadi, maka aspirasi FPI dan HTI akan terus hidup, bahkan kini diperjuangkan melalui jalur politik, yaitu Gubernur Anies Baswedan," kata Grace Natalie.
Baca Juga: Murka Soal Penganiayaan Ade Armando, Mahfud MD: Tak Bisa Ditoleransi, Berbahaya!
"Jika benar relawan dan pendukung Pak Anies beririsan dengan kelompok ekstremis dan radikal, mendiamkan kelompok-kelompok ini artinya sama dengan Pak Anies memberi ruang kepada radikalisme dan ekstremisme untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia," ujar Grace Natalie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Aldi Ginastiar