Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas, Rusia Bersumpah Serang Pengiriman Senjata Amerika dan NATO di Ukraina

Awas, Rusia Bersumpah Serang Pengiriman Senjata Amerika dan NATO di Ukraina Kredit Foto: AP Photo/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Moskow -

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov pada Rabu (13/4/2022) mengatakan bahwa pengiriman senjata Amerika Serikat (AS) dan NATO ke Ukraina akan dilihat sebagai target yang sah oleh militer Rusia.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia TASS, Ryabkov berjanji untuk menggagalkan bantuan militer Barat ke Ukraina yang bertujuan untuk menunda "operasi militer khusus" Rusia.

Baca Juga: Penggunaan Senjata Kimia dari Perang Suriah Picu Ketakutan Ukraina Usai Pakar Beberkan...

"Kami menganggap Amerika dan negara Barat lainnya berupaya untuk memperlambat operasi khusus kami, menimbulkan kerusakan maksimum pada kontingen Rusia dan formasi DPR dan LPR (Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk) akan sangat ditekan.”

"Kami memperingatkan bahwa pengiriman senjata AS-NATO di wilayah Ukraina akan dianggap oleh kami sebagai target militer yang sah," tutur dia.

Ryabkov juga mengatakan sanksi AS terhadap Rusia merugikan perusahaannya sendiri, mencoba mendorong Rusia untuk menyatakan kegagalan.

Mamenlu Rusia mencatat bahwa AS mengorbankan akal sehat untuk tujuan politik sesaat, dan ketahanan ekonomi Rusia terhadap sanksi "membuat Gedung Putih gila."

"Akal sehat dan manfaat ekonomi dikorbankan untuk tujuan politik sesaat. Kesan bahwa ketahanan, ditunjukkan oleh ekonomi kita, efektivitas langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar rubel terhadap latar belakang inflasi di AS sendiri, belum lagi kenaikan dalam harga dan kekurangan barang-barang pokok di negara-negara satelit Eropa, cukup membuat Gedung Putih gila," kata Ryabkov.

Menurut Ryabkov, sanksi Barat merangsang kebangkitan industri Rusia dan menyediakan pertanian dengan kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan lebih lanjut.

"Perkembangan kami, tentu saja, bisa rumit, tetapi Washington tidak bisa menghentikannya," tutur dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: