Pengamat politik, Rocky Gerung menilai tidak tepat publik mengecam oligarki sebagai biang di balik ketimpangan ekstrem sosial-ekonomi di Indonesia.
Demikian diungkapkan Rocky Gerung dalam program TOPI (Tokoh Pilihan) IndoNarator. Menurutnya, justru yang harus disalahkan adalah negara.
Baca Juga: Tanggapi Soal Pengeroyokan Ade Armando, Rocky Gerung: Kelakuan Dia Menunjukan Arogansi!
“Oligarki tentu mengintai semua peluang untuk memperbesar ruang geraknya. Itu merupakan hal yang natural. Dan tugasnya negara yang harus membatasi ruang itu. Nah, dialektika itu yang tidak terjadi. Saya justru bukan anti-oligarki, saya anti justru kepada negara yang tidak mampu memajaki oligarki,”kata Rocky Gerung dalam keterangan resminya, Jumat (15/4/2022).
Rocky menjelaskan, oligarki merupakan sebuah sistem kekuasaan yang diperintah oleh modal. Dengan demikian, negara menjadi tidak berkutik karena dicengkeram oleh kuasa kapital. Namun, ia juga menilai hal ini bukan kesalahan oligarki.
“Karena memang fungsinya oligarki itu ya melakukan akumulasi, baik kapital maupun resources (sumber daya). Itu sudah hukum oligarki dalam ekonomi. Tetapi, negara harus punya kemampuan untuk menagih oligarki agar bagiannya yang disebut pajak progresif didistribusikan pada rakyat,” jelasnya.
Menurutnya, adalah tugasnya negara yang harus hadir untuk mendistribusikan aset dan sumber daya yang ada itu. Sebab, fungsi oligarki, bukan hanya di situ saja.
Baca Juga: Ingin Ikut Demo Tolak Jokowi Tiga Periode Dicap Gimmick, Gibran: Halah, Dijawab Apa Selalu Salah
"Mana ada oligarki mau mendistribusikan kekayaannya. Fungsi itu justru ada pada kekuasaan (pemerintah). Karena itu perintah konstitusi,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: