Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wakil MPR Minta Pemerintah Prediksi Lonjakan Covid-19 Jelang Mudik Lebaran

Wakil MPR Minta Pemerintah Prediksi Lonjakan Covid-19 Jelang Mudik Lebaran Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR) RI, Lestari Moerdijat, mengharuskan pemerintah untuk memprediksi semua risiko dalam kegiatan menjelang mudik Lebaran 1443 Hijriah. Hal ini untuk mendorong roda ekonomi nasional. Salah satunya adalah dengan memprediksi lonjakan Covid-19.

"Pilihan setiap kebijakan harus berisiko, hanya dengan cara kita dapat memprediksi semua risiko yang timbul seperti dalam kebijakan undangan masyarakat di Lebaran tahun ini," kata Lesari Moerdijat dalam siaran tertulis di Jakarta pada Senin (18/4).

Baca Juga: Rencana Rekayasa Lalu Lintas jelang Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2022

Di samping itu, dia mengatakan, prediksi dapat mencegah pemaparan risiko Covid-19. Mengingat, angka prediksinya kecil hanya sekitar 15% dari kelompok masyarakat disebabkan penularan kecil bagi yang belum divaksinasi, seperti balita dan anak-anak sehingga mereka tidak memiliki kekebalan yang cukup.

Namun, yang tidak terinfeksi hanya yang belum vaksinisasi secara menyeluruh. "Namun, masih ada 15 persen masyarakat yang tidak pernah terinfeksi dan belum mendapatkan vaksinasi," jelas dia.

Lestari memaparkan, dari kutipan yang ia pelajari dari Epidemiologi UI Pandu Riono, pada bulan November 2021, tingkat kekebalan populasi cukup tinggi untuk mencapai 90% masyarakat Indonesia.

Bukan hanya itu, Lestari berpendapat jika terjadi keberangkatan mudik yang diundur juga berisiko fatal menimbulkan kemacetan Lebaran seperti 2 tahun lalu di beberapa rute. Oleh karena itu, dia berpendapat agar masyarakat dapat bekerja sama mematuhi aturan-aturan mudik yang ditetapkan pemerintah.

Karena ini, menurut Lestari, sebagai upaya untuk meningkatkan herd immunity melalui peningkatan aplikasi vaksin dan penyesuaian refluks secara hati-hati dengan beberapa simulasi dan skenario operasional di lapangan.

"Pemindahan sekitar 85 juta orang di Tanah Air pada tahun ini sekaligus tentunya membutuhkan pengelolaan yang baik di segala aspek agar tidak terjadi kerusakan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: