Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa untuk ketiga kalinya sejak awal Ramadan

Pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa untuk ketiga kalinya sejak awal Ramadan Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem 15 April 2022. | Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Pasukan Israel menyerbu Masjid al-Aqsha, Senin (18/4/2022) pagi untuk ketiga kalinya sejak awal Ramadan. Mereka membersihkan jemaah Muslim dari halaman untuk memungkinkan pemukim Israel memasuki situs suci Yerusalem Timur yang diduduki dan mengadakan doa untuk menandai liburan Paskah Yahudi.

Kantor berita Palestina Wafa mengatakan sejumlah besar petugas telah memasuki daerah itu dan penembak jitu telah ditempatkan di atap masjid dan bangunan yang berdekatan.

Baca Juga: Jemaah di Masjid Al-Aqsa Diserbu Pasukan Israel, Pemerintah Koalisi Israel Terpecah Belah

Sejumlah besar pemukim Israel tersebar di halaman dan diamati berdoa oleh koresponden Wafa.

Koresponden mengatakan pasukan Israel telah menembakkan peluru logam berlapis karet dan menghalangi pekerjaan petugas medis dan kru pers di dalam halaman, serta menyerang wanita di sekitar Dome of the Rock.

Orang-orang di bawah usia 25 tahun juga dilarang memasuki masjid.

Middle East Eye melaporkan, aktivis sayap kanan Israel dan kelompok pemukim telah mengumumkan rencana untuk menyerbu al-Aqsa minggu ini dalam jumlah besar, mulai dari hari Minggu (17/4/2022), untuk menandai Paskah.

Wakaf Islam, kepercayaan bersama Yordania-Palestina yang mengelola urusan al-Aqsa, mencatat lebih dari 500 pemukim masuk selama periode ini.

Pada Senin (18/4/2022), kementerian luar negeri Yordania memanggil utusan Israel di Amman dan menuntut "segera menghentikan pelanggaran" di masjid al-Aqsa.

Menteri luar negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "langkah-langkah Israel untuk mengubah status quo di Gunung adalah eskalasi yang berbahaya".

"Israel memikul tanggung jawab penuh atas konsekuensi dari eskalasi saat ini yang menggagalkan upaya yang diinvestasikan untuk menciptakan ketenangan. Polisi Israel tidak berhak mengatur kunjungan non-Muslim di sana. Hanya Wakaf Muslim yang melakukannya," tambahnya, dikutip Middle East Eye.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: